FEKDI x IFSE tegaskan arah masa depan ekonomi digital semakin inklusif

3 weeks ago 18
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, pemerintah dan asosiasi menegaskan arah masa depan transformasi ekonomi digital nasional yang semakin inklusif dan kolaboratif melalui Festival Ekonomi dan Keuangan Digital (FEKDI) x Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2025.

Kegiatan itu, sekaligus untuk memastikan inovasi seperti QRIS menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat.

“Melalui FEKDI x IFSE 2025, kita terus melakukan strategi akselerasi digitalisasi ekonomi keuangan digital secara nasional melalui perluasan akseptasi, inovasi, penguatan struktur industri, dan menjaga stabilitas infrastruktur,” kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (31/10).

Transformasi ekonomi digital Indonesia, termasuk sistem pembayaran, kini memasuki fase kedewasaan. Setelah lima tahun perjalanan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2019-2025 yang meletakkan fondasi digitalisasi melalui inovasi seperti QRIS, arah kebijakan berikutnya semakin menekankan konektivitas dan inklusivitas.

Kolaborasi lintas negara, serta integrasi teknologi pembayaran di sektor publik dan transportasi, menjadi bukti bahwa digitalisasi bukan lagi sekadar inisiatif keuangan, melainkan gerakan nasional menuju efisiensi dan pemerataan.

QRIS, yang dulu diperkenalkan sebagai alat pembayaran nontunai bagi ritel dan UMKM, kini tumbuh menjadi simbol keterhubungan ekonomi digital Indonesia.

Pengembangannya ke lintas negara membuka potensi perluasan jangkauan pelaku usaha ke pasar regional, sementara penerapan teknologi tap in-tap out di transportasi memperlihatkan bagaimana sistem pembayaran modern menyatu dengan rutinitas masyarakat.

Evolusi itu, menurut dia, menegaskan bahwa inklusivitas digital bukan hanya tentang akses, tetapi juga tentang pengalaman transaksi yang semakin menyatu dalam kehidupan sehari-hari.

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menegaskan pentingnya sinergi antarotoritas dalam mencapai transformasi digital yang sesungguhnya. Dirinya menyebut kolaborasi antara BI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan asosiasi industri sebagai tonggak penting dalam perjalanan digitalisasi nasional.

Menurut dia, inovasi tanpa arah hanya akan menjadi euphoria sesaat, sementara inovasi yang bersinergi justru menjadi fondasi menuju transformasi digital yang berkelanjutan.

Destry menekankan bahwa “the power of we” atau kekuatan kolaborasi merupakan kunci agar hasil digitalisasi dapat dirasakan oleh seluruh bangsa.

Sementara itu, Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta menekankan bahwa inti dari digitalisasi bukan semata soal teknologi, melainkan perubahan cara berpikir.

Menurut dia, keberhasilan transformasi digital bergantung pada kepercayaan, sesuatu yang memerlukan waktu panjang untuk dibangun, namun bisa hilang dalam sekejap jika tidak dijaga.

Karena itu, ekosistem digital harus terus memperkuat keamanan, interoperabilitas, dan kesiapan menghadapi ancaman siber agar masyarakat tetap percaya untuk bertransaksi secara digital.

Melalui BSPI 2025-2030, BI pun berupaya menjawab tantangan tersebut dengan mendorong sinergi, inovasi, dan penguatan sistem pembayaran yang aman.

Upaya tersebut tidak hanya memperkuat infrastruktur, tetapi juga menata industri bersama para pelaku keuangan dan memperluas kerja sama internasional agar Indonesia tetap kompetitif di tengah percepatan digitalisasi global.

Selama tiga hari pelaksanaan FEKDI x IFSE 2025 pada 30 Oktober-1 November 2025, sinergi lintas otoritas dan pelaku industri terbangun dalam berbagai agenda tematik yang menggambarkan arah besar transformasi ekonomi dan keuangan digital nasional.

Hari pertama difokuskan pada penguatan sinergi kebijakan nasional untuk mempercepat transformasi digital, sekaligus mendukung Asta Cita pemerintah sebagai bekal memperkuat stabilitas dan transformasi ekonomi nasional.

Pada hari kedua, fokus bergeser ke daerah sebagai penggerak utama transformasi digital. Digitalisasi di tingkat lokal dipandang strategis untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, daya saing dan inklusivitas ekonomi keuangan.

Dalam konteks ini, KATALIS P2DD (Peningkatan Kapasitas dan Literasi Sinergi P2DD) diluncurkan sebagai inisiatif memperkuat kapasitas pemerintah daerah, literasi fiskal masyarakat, dan perluasan kanal pembayaran digital.

Hari ketiga menjadi ruang bagi lahirnya gagasan dan inovasi baru. Fokusnya bukan sekadar pada kecanggihan teknologi, tetapi pada bagaimana inovasi digital dapat diterapkan secara efisien, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Pendekatan itu menegaskan bahwa transformasi digital yang berkelanjutan harus berakar pada solusi yang tepat guna, mudah diakses, dan berdampak nyata bagi ekonomi nasional.

Rangkaian penutup diwarnai dengan apresiasi bagi talenta digital muda melalui QRIS Jelajah Budaya Indonesia 2025 dan BI-OJK Hackathon 2025. Kedua ajang ini mencerminkan semangat inovasi yang menggabungkan kreativitas, budaya, dan teknologi.

QRIS Jelajah Budaya Indonesia memperluas akseptasi pembayaran digital sekaligus mempromosikan kekayaan budaya lokal, sementara Hackathon menghadirkan solusi nyata di bidang layanan publik, kecerdasan buatan, dan pelindungan konsumen.

Dengan ribuan peserta dari seluruh Indonesia, kedua ajang tersebut menjadi bukti bahwa transformasi digital nasional tak hanya digerakkan oleh kebijakan, tetapi juga oleh kolaborasi dan energi kreatif masyarakat.

Saat menutup rangkaian acara, Kepala Eksekutif Pengawas ITSK IAKD OJK Hasan Fawzi menegaskan bahwa inovasi keuangan digital bukan hanya soal efisiensi transaksi, tetapi juga tentang menghadirkan keadilan ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat. Ia menekankan masa depan ekonomi digital Indonesia harus berlangsung secara inklusif, aman, serta berkeadilan.

Menurut Hasan, melalui sinergi dan kolaborasi seperti yang terwujud dalam FEKDI x IFSE 2025, arah transformasi keuangan digital nasional kini sudah berada di jalur yang tepat. Sinergi, inovasi, dan komitmen bersama antarotoritas akan memastikan digitalisasi terus menjadi motor penggerak perekonomian dan kesejahteraan bangsa.

Sementara itu, mewakili pemerintah, Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Rizal Edwin menyampaikan bahwa FEKDI x IFSE 2025 bukan sekadar festival, melainkan cerminan semangat kolaborasi nasional dalam memperkuat transformasi ekonomi yang inklusif, efisien, dan berkelanjutan.

Rizal menekankan bahwa pemerintah bersama BI dan OJK terus memperkuat ekosistem ekonomi digital melalui perluasan akses bagi UMKM, integrasi sistem pembayaran, serta pelindungan konsumen. Ia pun mengajak seluruh pihak untuk memastikan setiap langkah digitalisasi berujung pada manfaat nyata bagi masyarakat dan daya saing bangsa.

“Mari kita pastikan bahwa setiap kebijakan, inovasi, dan investasi digital berorientasi pada manfaat nyata bagi masyarakat demi mewujudkan ekonomi Indonesia yang inklusif, berkelanjutan dan berdaya saing global,” kata Rizal.

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article