Meta Ayu Puspitantri, istri Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan untuk pertama kalinya tampil di muka publik. Ini adalah kemunculannya yang pertama kali, sejak suaminya wafat pada Juli lalu.
Pada kesempatan ini, istri diplomat muda yang tewas misterius ini menyampaikan beberapa harapannya.
Ia menyinggung pengungkapan kasus secara transparan, hingga minta agar framing negatif terhadap suaminya dihentikan.
Berikut kumparan rangkum pesan dari istri diplomat muda itu.
Mengapa Baru Muncul Sekarang?
Penasihat hukum keluarga Arya Daru Pangayunan, Nicholay Aprilindo membeberkan alasan Pita--sapaan akrab Meta Ayu, baru bisa tampil ke publik.
"Kenapa baru sekarang istri almarhum tampil bersama ibunda dan ayahanda karena secara psikologis seseorang yang mengalami kedukaan tentu beliau sangat traumatis yang mendalam. Ditinggal seorang suami dan dua anak yang masih kecil-kecil. Dengan keadaan tiba-tiba tanpa disangka,' kata Nicholay.
Minta ke Presiden-Polri Kasus Dibuka Transparan
Pita didampingi ibu, mertua, dan penasihat hukumnya, hadir bertemu awak media di sebuah kafe di Kotagede, Kota Yogyakarta.
Dalam kesempatan ini, Pita meminta keadilan kepada Presiden RI Prabowo Subianto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, hingga Menlu Sugiono, agar pengungkapan kasus ini dilakukan secara transparan.
"Kepada Bapak Presiden, kepada Bapak Kapolri, dan Bapak Menlu, saya hanya bisa berharap dan memohon. Untuk kasus ini dapat selesai dengan baik, jujur, dan transparan," kata Pita.
Dia mengatakan Arya Daru adalah sosok yang sangat berharga bagi anak-anaknya, orang tua, keluarga, dan Pita sendiri.
"Saya masih percaya Allah itu menciptakan hati nurani di dalam hati masing-masing orang. Hakikatnya, Allah itu menciptakan hati nurani di hati masing-masing setiap orang. Hakikatnya, Allah itu menciptakan hati nurani di hati masing-masing setiap orang," tegasnya.
Pita berharap semoga hati nurani ini tak sepenuhnya hilang.
"Saya mewakili diri saya, keluarga, dan anak-anak, berharap semoga hati nurani itu tidak sepenuhnya dihilangkan. Karena itu berarti Anda mengelak dari apa yang sudah baik yang sudah diciptakan oleh Allah subhanahu wa ta'ala," pungkasnya.