Depok, Jawa Barat (ANTARA) - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tahun depan bergerak di angka Rp16.800 dengan faktor kunci adalah arah suku bunga Bank Sentral AS (The Fed).
Kepala Biro Banking Research and Analytics BCA Victor George Petrus di Depok, Jawa Barat, Senin menjelaskan jika The Fed benar-benar menurunkan suku bunga beberapa kali pada tahun depan atau lebih agresif akibat pergantian kepemimpinan, maka rupiah berpotensi menguat terhadap dolar.
"Seandainya arah suku bunga The Fed untuk tahun depan itu masih on track tiga kali atau bahkan bisa lebih saat Trump mengganti Gubernur The Fed, bisa jadi rupiahnya itu menguat terhadap dolar indeks," kata dia.
Lebih lanjut, ia mengingatkan adanya risiko pelemahan rupiah terhadap dolar jika kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat memberikan dampak signifikan terhadap surplus neraca dagang Indonesia.
Menurutnya, jika kondisi itu terjadi bersamaan dengan harga komoditas yang lemah, rupiah berisiko terdepresiasi lebih jauh.
Meski demikian, kata dia, yang terpenting bukan sekadar arah penguatan atau pelemahan, melainkan pergerakan rupiah yang tetap terkendali.
"Yang penting dia itu manageable, jadi manage depreciation," katanya.
Disampaikan Victor, Bank Indonesia tentunya akan menjaga nilai tukar rupiah tetap berada pada level fundamental yang sehat.
"Bank Indonesia ini pasti akan menjaga nilai rupiah kita itu di level yang sehat, level fundamental yang cukup kuat," ucapnya lagi.
Selain menyampaikan proyeksi nilai tukar rupiah tahun depan, ia juga menyampaikan bahwa prospek pertumbuhan ekonomi tahun depan bisa lebih baik, terutama melalui belanja pemerintah dengan ragam program baru yang mulai berjalan, seperti makan bergizi gratis (MBG) dan koperasi desa/kelurahan merah putih.
Baca juga: Rupiah menguat seiring kenaikan ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed
Baca juga: BI perkuat kebijakan moneter untuk dorong ekonomi dan jaga stabilitas
Baca juga: BI: BI-Rate tetap 4,75 persen sejalan dengan fokus stabilisasi rupiah
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.








































