Ekonom: Himbara tetap selektif biayai kopdes meski dijamin pemerintah

1 month ago 29
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta (ANTARA) - Pengamat keuangan M Rizal Taufikurahman menilai bank-bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) akan tetap selektif dalam menyalurkan pembiayaan kepada Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih meskipun pemerintah telah memberikan skema jaminan melalui dana desa.

“Dalam kacamata kebijakan, langkah ini (jaminan pemerintah) baru berfungsi sebagai pemicu kepercayaan, bukan penentu keberhasilan program,” kata Rizal, yang juga Kepala Pusat Makroekonomi dan Keuangan Indef, kepada ANTARA di Jakarta, Jumat (24/10).

Ia mengatakan tantangan utama terletak pada belum adanya rekam jejak bisnis koperasi, lemahnya tata kelola keuangan, serta minimnya disiplin arus kas.

Menurut dia, selama mekanisme first-loss guarantee belum diatur secara rinci—termasuk penanggung risiko pertama, batas nominal jaminan, dan kecepatan klaim—perbankan akan tetap berhati-hati.

“Himbara masih akan menyalurkan kredit secara terbatas dan selektif. Artinya, jaminan pemerintah harus ditopang oleh desain kelembagaan dan sistem manajemen risiko yang operasional, bukan hanya surat kebijakan,” ujar dia.

Ia menyarankan agar pembiayaan sebesar Rp216 triliun yang telah disiapkan untuk Kopdes Merah Putih dapat benar-benar menggerakkan ekonomi desa, orientasi program perlu bergeser dari penyaluran dana menjadi pembiayaan berbasis produktivitas dan arus kas riil.

Menurut dia, pemerintah perlu membangun struktur pembiayaan berlapis (blended finance) dengan Danantara atau Kemenkeu menanggung first-loss tranche atau kerugian pertama sekitar 10–20 persen, Jamkrindo/Askrindo mengambil second-loss, sementara bank tetap menanggung senior tranche dengan prinsip kehati-hatian.

“Dana desa dapat digunakan sebagai dukungan arus kas melalui sistem escrow atau auto-debit dari rekening pemerintah desa, bukan sebagai agunan penuh,” katanya.

Dengan demikian, setiap cicilan koperasi bisa terjaga melalui auto payment linkage, mengurangi moral hazard, dan menjaga stabilitas likuiditas bank.

Ia menambahkan bahwa pembiayaan perlu diarahkan pada unit usaha koperasi yang memiliki efek pengganda tinggi, seperti pusat logistik desa, penggilingan gabah, distribusi pangan, energi surya komunitas, dan sistem cold storage untuk hasil pertanian dan perikanan.

Lebih lanjut, pengamat tersebut menekankan pentingnya penyaluran dana secara bertahap dan berbasis kinerja (phased roll-out). Ia menyarankan agar 1.000 koperasi percontohan diuji dalam tiga bulan pertama dengan sistem time-to-cash maksimal 14 hari dan rasio kredit bermasalah (NPL-30) di bawah 3 persen.

“Jika rasio kelancaran kredit mencapai di atas 92 persen, barulah ekspansi dilakukan ke 10-15 ribu koperasi lainnya,” ujar dia.

Ia juga mendorong adanya portal transparansi publik yang menampilkan data koperasi penerima, plafon pembiayaan, bunga efektif, status kolektibilitas, dan mitra offtaker. Transparansi seperti ini akan memperkuat akuntabilitas sosial dan mencegah potensi penyimpangan di tingkat lokal.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan telah menandatangani surat tentang pinjaman Himbara ke Kopdes Merah Putih yang dijamin oleh dana desa.

Pernyataan itu disampaikan seusai menggelar hasil rapat dengan Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia Dony Oskaria, dan Menteri Koperasi Ferry Juliantono pada Kamis (23/10).

"Pokoknya kan kami sediakan uang Rp200 triliun di perbankan. Begitu di perbankan dipindahkan atau disalurkan ke Kopdes Merah Putih, maka otomatis saya hanya men-charge 2 persen. Jadi langsung ikutin skema pembiayaan Kopdes Merah Putih. Jadi udah enggak ada masalah dari anggaran sih. Jadi Rp200 triliun ditambah Rp16 triliun banyak sekali kalau mereka mau," ujar Purbaya.

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article