Jakarta (ANTARA) - Chief Economist Juwai IQI Global Shan Saeed menyoroti keberhasilan Indonesia menjaga konsistensi kebijakan ekonomi nasional sehingga dapat menciptakan perekonomian yang solid tercermin dari tingkat inflasi yang terjaga pada Oktober 2025.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa tingkat inflasi pada Oktober 2025 terjaga pada level 2,86 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dan 2,10 persen secara tahun kalender (year-to-date/ytd).
“Moderasi (inflasi) ini yang berada dalam kisaran 2–3 persen mencerminkan ketepatan kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) dan efektivitas pengelolaan fiskal yang terukur,” kata Shan Saeed dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan tingkat inflasi tersebut menandakan kemampuan pemerintah menjaga kestabilan harga serta kepercayaan pasar yang meningkat di tengah tekanan global.
Keberhasilan Indonesia menahan tekanan harga, menurut dia, terjadi seiring dengan stabilnya nilai tukar rupiah sepanjang 2025, yang menjadi cerminan ketahanan eksternal ekonomi.
Shan menilai sinergi antara Bank Indonesia dan pemerintah telah menjaga keseimbangan antara stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi.
Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan berada di kisaran 5,0 persen hingga 5,8 persen menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia masih termasuk salah satu ekonomi berkembang paling tangguh di Asia.
“Koeksistensi antara inflasi rendah dan pertumbuhan yang kuat menjadi aspek penting dalam manajemen makroekonomi, melindungi daya beli masyarakat sekaligus mendorong pembentukan modal produktif,” ujar dia.
Shan juga mengatakan bahwa kinerja pasar modal dalam negeri turut mendukung optimisme tersebut.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kenaikan 7,5 persen secara tahunan dan 2,9 persen dalam sebulan terakhir, menembus level 8.272 poin.
Meski mengalami reli, valuasi pasar masih dinilai sehat dengan rasio harga dibandingkan laba per saham (Price to Earnings atau P/E) di kisaran 13,1, sejalan dengan rerata historis 11,7–14,7.
Shan mengatakan momentum positif di pasar saham mencerminkan tingginya kepercayaan investor terhadap kredibilitas makroekonomi Indonesia.
“Narasi pasar saham tetap konstruktif, sejalan dengan momentum pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya.
Juwai IQI adalah grup teknologi real estate internasional yang berfokus pada pasar properti global dan berkantor pusat di Kuala Lumpur, Malaysia.
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.








































