BNI cetak laba Rp15,12 triliun di Q3, didorong digitalisasi-dana murah

1 month ago 27
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta (ANTARA) - BUMN PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencetak laba Rp15,12 triliun pada kuartal III (Q3) 2025 dengan sejumlah strategi di antaranya digitalisasi yang mendorong pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) hingga 21,4 persen (year on year/yoy) dan pendapatan berbasis komisi 11 persen (yoy).

"Keberhasilan ini menunjukkan kemampuan BNI untuk tetap adaptif dalam menghadapi tantangan sambil terus mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan," kata Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan dalam keterangan resmi diterima di Jakarta, Jumat.

Dari sisi pendanaan, yakni indikator Dana Pihak Ketiga (DPK), BNI mencatatkan pertumbuhan 21,4 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp934,3 triliun dengan porsi simpanan Current Account Saving Account, atau yang biasa disebut dana murah, bertumbuh 13,3 persen menjadi Rp613,4 triliun.

Direktur Treasury & International Banking Abu Santosa Sudradjat menjelaskan porsi dana murah ini memperkuat struktur pendanaan dan menekan biaya dana (cost of fund) sehingga menjaga profitabilitas tetap sehat.

Menurut dia, strategi transaksi digital (digital transaction banking) yang agresif juga menopang pertumbuhan pendapatan berbasis komisi (fee-based income) sebesar 11 persen (yoy), yang banyak didorong oleh akselerasi kanal digital.

Abu menuturkan dari aplikasi wondr by BNI, terdapat lonjakan pengguna dari 2,8 juta pada September 2024 menjadi 10,5 juta pengguna per September 2025 dengan nilai transaksi mencapai Rp783 triliun. Selain itu, kanal BNIdirect untuk segmen korporasi mencatat nilai transaksi Rp8.080 triliun atau tumbuh 26,7 persen (yoy).

Sementara itu, dari sisi penyaluran kredit, BNI mencatatkan pertumbuhan 10,5 persen (yoy) menjadi Rp812,2 triliun. Direktur Finance & Strategy BNI Hussein Paolo Kartadjoemena menjelaskan pertumbuhan kredit tersebut tercatat merata di seluruh segmen bisnis.

"Ini menunjukkan efektivitas strategi pembiayaan dalam menjaga kualitas aset sekaligus mendorong pertumbuhan sektor produktif," ujar Paolo.

Kredit korporasi, kata Paolo, naik 12,4 persen menjadi Rp450,7 triliun ditopang peningkatan pembiayaan kepada korporasi swasta, BUMN, dan institusi. Sementara itu, kredit segmen menengah tumbuh 14,3 persen, dan kredit UMKM non-KUR meningkat 13,9 persen menjadi Rp46,3 triliun.

Segmen konsumer juga menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan 9,6 persen menjadi Rp150,2 triliun yang ditopang pembiayaan KPR, personal loan, dan kartu kredit. Adapun pertumbuhan kredit usaha di level grup naik 15,3 persen menjadi Rp17,4 triliun.

Paolo mengatakan perseroan juga memperkuat ketahanan keuangannya melalui pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) yang pada akhir kuartal III 2025 tercatat sebesar Rp34,7 triliun, dengan rasio cakupan terhadap kredit bermasalah (NPL coverage ratio) mencapai 222,7 persen.

Hingga kuartal III, rasio permodalan inti atau Capital Adequacy Ratio (CAR) BNI sebesar 21,1 persen. Sedangkan rasio kredit bermasalah (NPL gross) berada di kisaran 2,0 persen dan Loan at Risk (LAR) membaik ke level 10,4 persen. BNI mengklaim kualitas aset ini mencerminkan keberhasilan penerapan manajemen risiko yang kuat dan strategi ekspansi bisnis yang sehat dan hati-hati.

Di sisi lain, Direktur Risk Management BNI David Pirzada menjelaskan BNI ingin memperkuat posisi sebagai pelopor keuangan berkelanjutan di Indonesia, di antaranya, dengan penerbitan Sustainability Bond. Melalui obligasi itu, BNI menyalurkan pembiayaan ke berbagai proyek ramah lingkungan, termasuk energi terbarukan dan efisiensi energi serta pembiayaan sosial ekonomi UMKM.

"Seluruh dana hasil penerbitan Sustainability Bond dialokasikan untuk proyek-proyek hijau yang memenuhi kriteria lingkungan. Kami ingin memastikan pembiayaan tidak hanya berdampak ekonomi, tetapi juga sosial dan lingkungan," katanya.

Hingga akhir September 2025, portofolio berkelanjutan BNI mencapai Rp192,4 triliun atau 24 persen dari total kredit yang terdiri dari pembiayaan sosial-ekonomi dan pembiayaan hijau.

Baca juga: BNI menjaring nasabah baru di Jakarta Running Festival 2025

Baca juga: BNI dan Badan Bank Tanah kolaborasi ubah lahan tidur jadi produktif

Baca juga: BNI siap salurkan BLTS Kesra ke 18,3 juta penerima

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article