Terdakwa Penyelundupan Ratusan Burung Liar Divonis 5 Tahun Penjara

Lampung Geh, Bandar Lampung - Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Tanjung Karang menjatuhkan vonis lima tahun penjara kepada M Yusuf (38), terdakwa kasus penyelundupan ratusan burung liar asal Sumatera.

Putusan ini dibacakan dalam sidang yang berlangsung di PN Tanjung Karang, Kota Bandar Lampung.

Dalam amar putusan, hakim menyatakan Yusuf terbukti bersalah menyelundupkan 336 ekor burung liar, dimana 132 di antaranya termasuk satwa dilindungi.

"Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa M Yusuf Bin Mursito dengan pidana selama 5 tahun penjara dikurangi masa tahanan, serta denda Rp200 juta subsidair empat bulan kurungan," bunyi amar putusan.

Majelis hakim menyatakan Yusuf melanggar Pasal 21 ayat (2) huruf a jo. Pasal 40A ayat (1) huruf d UU No. 32 Tahun 2024 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, serta Pasal 35 ayat (1) huruf a jo. Pasal 88 huruf a UU No. 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan dan Tumbuhan.

Kepala Karantina Lampung, Donni Muksydayan, mengapresiasi putusan tersebut. “Kami mengapresiasi putusan pidana oleh pengadilan terhadap kasus penyelundupan burung ini," katanya.

Ia menyebut hukuman ini termasuk salah satu yang tertinggi untuk kasus serupa dan diharapkan memberi efek jera.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Flight: Protecting Indonesia's Birds, Marison Guciano menilai vonis ini sebagai yang tertinggi dalam perkara penyelundupan burung liar Sumatera ke Jawa.

Ia berharap hukuman berat tersebut bisa menekan tingginya praktik perdagangan ilegal. “Perdagangan ilegal burung liar Sumatera ke Jawa yang melintasi Lampung sangat masif. Dengan hukuman yang tinggi ini, saya berharap para pelaku akan jera,” kata Marison.

Menurutnya, populasi burung liar Sumatera telah merosot drastis dalam dua dekade terakhir akibat perburuan dan perdagangan ilegal.

Catatan Flight menunjukkan, dalam tujuh tahun terakhir sedikitnya 200.000 burung liar asal Sumatera disita aparat di Lampung saat akan diselundupkan ke Jawa. (Yul/Lua)