Yulianto (47 tahun), warga Kelurahan/Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, melaporkan dokter RSU Pindad Turen berinisial R ke Satreskrim Polres Malang, Jumat (26/9).
Perkaranya: Yulianto jadi buta permanen usai operasi katarak setahun yang lalu atau September 2024.
Lantas bagaimana awal peristiwanya?
Awalnya, Yulianto memeriksakan mata ke Puskesmas Dampit karena penglihatannya bermasalah. Ia pun dirujuk ke Klinik Global Sarana Medika.
"Di Klinik Global, saya dirujuk ke RS Cakra Pindad (RSU Pindad Turen). Di RS Cakra itu diperiksa di poli mata," ujar Yulianto.
Di poli mata itu, Yulianto bertemu dokter R yang memvonis katarak dan meyakinkannya untuk operasi.
"Penyembuhan katarak itu 100 persen sembuh pasca-operasi, makanya saya berani dioperasi, sehingga tanggal 16 September 2024 saya dioperasi. Saat operasi itu saya dirawat inap, katanya karena saya punya diabetes," ujar Yulianto.
Yulianto pun mengurus BPJS karena tanpa BPJS, biaya operasi Rp 7 juta, cukup berat baginya.
Setelah dioperasi, Yulianto tersadar pukul 21.00 WIB. Saat membuka mata, ia merasa matanya hanya dapat melihat sedikit.
Pukul 24.00 WIB, Yulianto tidak bisa melihat sama sekali dan matanya sakit. "Nyeri luar biasa," ujarnya.
"Saya minta istri panggil suster, tapi sampai pagi tidak direspons, baru ditangani jam 7-8 pagi. Kemudian kita karena surat rawatnya cuma sampai jam segitu," kata Yulianto.
Pukul 18.00 WIB, matanya mengalami pendarahan hebat. Hingga keesokan harinya pukul 08.00 WIB, matanya masih berdarah. Yulianto pun memutuskan kembali lagi ke RS.
"Kata dokternya mau dibersihkan di ruang operasi. Saya kira cuma dibersihkan saja, ternyata sore itu saya dioperasi lagi. Kata dokter, aneh dan di luar nalar, karena jahitannya jebol semua. Padahal tidak saya kucek sama sekali, jebol sendiri," kata Yulianto.
Yulianto diminta untuk menginap selama sepekan, tapi ia trauma sehingga tidak mau.
Humas RSU Pindad, Yanuar Rizal Al'Rosyid, membenarkan, bahwa Yulianto memang pernah ditangani di RSU Pindad Turen.
"Pertama, kami dari Humas sangat berterima kasih atas semua perhatian kepada RSU Pindad beberapa hari ke belakang, ini merupakan bentuk partisipasi masyarakat untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan," ujar Yanuar mengawali penjelasan, saat ditemui wartawan di RSU Pindad Turen, Selasa (30/9).
"Mengenai case laporan yang ditujukan kepada RSU Pindad, setelah kami review, memang b...