13 hours ago
7
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, Presiden Prabowo Subianto sudah memberi arahan terkait pengamanan nasional. Setidaknya ada 3 titik 'center of gravity' yang telah ditetapkan.
"Kita sudah menetapkan tiga Center of Gravity yang harus kita jamin faktor keamanannya dalam rangka menunjang kegiatan, baik itu kegiatan sosial maupun kegiatan ekonomi serta pembangunan," kata Sjafrie usai rapat dengan Komisi I DPR, Senayan, Jakarta, Senin (24/11).
Ketiga daerah yang jadi center of gravity keamanan nasional, yakni Jakarta, Aceh, dan Papua. Sjafrie lalu menyampaikan faktor yang membuat ketiga daerah itu jadi prioritas.
"Yang pertama Jakarta sendiri. Kita amankan Jakarta itu dari 360 derajat. Baik dari pengamanan pantai, maupun pengamanan udara, serta pengamanan di darat kita lakukan," jelas Sjafrie.
"Kemudian Center of Gravity yang kedua adalah Aceh, sebab ini adalah bagian barat dari wilayah kita. Kemudian Center of Gravity ketiga adalah Papua," tambah dia.
Sjafrie menjelaskan, untuk penanganan masalah keamanan di Papua, ada pendekatan baru yang akan diterapkan, yakni smart approach. Pendekatan ini menggabungkan cara pendekatan teritorial hingga operasi gabungan taktis.
"Sehingga kita ingin merebut hati rakyat agar supaya mereka-mereka yang masih belum mempunyai satu kesamaan pemikiran terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, kita ajak untuk bersama-sama," ujar dia.
"Namun demikian, dalam rangka kita menjaga kedaulatan, kita tidak ingin kedaulatan kita diinjak-injak oleh orang. Sehingga kita tetap harus bersiap siaga dan meneruskan melanjutkan kewaspadaan terhadap kemungkinan-kemungkinan ancaman taktis yang dapat mengganggu keamanan dan kelancaran kehidupan sosial masyarakat dan juga kegiatan pembangunan yang ada di Papua," jelas dia.
Sementara, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan, pertimbangan ketiga wilayah itu masuk dalam center of gravity, tak lain karena potensi gangguan keamanan lebih tinggi dari daerah lainnya.
"Ya eskalasi ancaman. Ya lebih tinggi," ucap dia.
