Ankara (ANTARA) - Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menegaskan kembali keputusan pemerintahnya untuk mengakui Negara Palestina, dan mengatakan dunia ingin melihat perdamaian di Timur Tengah, demikian laporan lembaga penyiaran lokal SBS News, Senin.
Albanese memberikan pembelaan baru terhadap langkah penting Canberra itu setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam keputusan tersebut di Majelis Umum PBB minggu lalu.
"Saya rasa dunia telah menegaskan posisi kami dengan sangat jelas. Rakyat ingin melihat perdamaian dan gencatan senjata di Timur Tengah. Mereka ingin melihat para sandera dibebaskan, mereka ingin melihat bantuan disalurkan kepada rakyat Gaza," ujarnya saat berpidato di Inggris setelah pertemuannya dengan Raja Charles.
Pengakuan Australia atas Palestina disampaikan bersamaan dengan keputusan Kanada dan Inggris, ujar Albanese, seraya menambahkan bahwa hal tersebut merupakan bagian dari "upaya internasional yang terkoordinasi untuk membangun momentum baru bagi solusi dua negara."
Pengakuan atas Negara Palestina yang merdeka muncul di tengah perang genosida Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 66.000 warga Palestina, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Kecam penunjukan Tony Blair, Hamas: Palestina bisa urus diri sendiri
Baca juga: Arab Saudi: kegagalan dunia hentikan genosida ancam stabilitas kawasan
Penerjemah: Katriana
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.