Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan progres dari pembentukan direktorat jenderal baru yakni Direktorat Jenderal Pesantren.
Ia menyebut, Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian penuh terhadap pendidikan di pesantren. Oleh karena itu, menurutnya, penting untuk dibentuk ditjen baru tersebut.
“Bapak Presiden juga sangat concern dalam hal pondok pesantren ini untuk beberapa hal. Yang pertama, berkaitan dengan masalah keamanan bangunan-bangunan pondok pesantren yang dari data banyak bangunan-bangunan pondok pesantren kita yang belum melalui prosedur untuk dari sisi keamanan,” kata Prasetyo kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/10).
Selain soal bangunan, Prasetyo menyebutkan jumlah santri itu sangat banyak. Menurutnya, dengan jumlah yang banyak itu perlu diperhatikan terkait mutu pendidikannya.
“Bapak Presiden menghendaki untuk proses pendidikan juga dilakukan perhatian untuk membekali para santri, selain ilmu agama, juga ilmu-ilmu pengetahuan berbasis teknologi, termasuk ilmu-ilmu ekonomi,” tuturnya.
Prasetyo juga mengatakan bahwa Prabowo sudah memberikan restu dibentuknya Direktorat Jenderal Pesantren itu yang rencananya akan berada di bawah Kementerian Agama.
“Itu beberapa hal yang menjadi concern dari Bapak Presiden yang diperintahkan kepada, kita jajaran terkait, untuk kemudian beliau memberikan semacam restu untuk Kementerian Agama membuat Ditjen Pondok Pesantren,” kata dia.
Sementara itu, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Syafi’i menegaskan Ditjen Pesantren sudah disetujui. Persetujuan ini tertuang dalam Surat Nomor B-617/M/D-1/HK.03.00/10/2025 yang ditandatangani Presiden melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi pada 21 Oktober 2025.
“Bapak presiden melalui Kemensetneg memerintahkan untuk segera mendirikan Dirjen Pesantren di Kementerian Agama,” ujar Romo dikutip dari akun Instagramnya @romo.syafii pada Rabu (22/10).
“Langkah ini menjadi wujud nyata perhatian negara terhadap dunia pesantren,” tambahnya.

1 month ago
14






































