Semua itu dapat diakomodasi lewat platform LEX yang dirancang khusus untuk model mobil Lepas, meskipun secara struktural merupakan bagian dari Chery Group.
Pabrikan menjelaskan bahwa sejak fase pengembangan, L8 dirancang untuk menghadapi karakter jalan di Indonesia yang kerap dihadapkan pada genangan air tinggi di musim hujan. Karena itu, ketahanan komponen kelistrikan menjadi fokus utama sebelum model ini resmi dihadirkan ke publik.
Salah satu kekuatan terbesar Lepas L8 terletak pada teknologi baterai berkapasitas 18,4 kWh yang telah mengantongi sertifikasi IP68 dan IPX9K. Untuk pertama kedap debu dan tahan perendaman di dalam air dalam durasi tertentu. Sedangkan yang kedua menyatakan ketahanan terhadap semprotan air bertekanan tinggi, jarak dekat, hingga suhu tinggi.
"Ini adalah proteksi yang sudah diambil secara global di mana komponen listrik itu bisa bertahan dan menyelam di dalam air. Dan kemudian selama proses baterai itu terendam fungsinya masih bisa dapat bekerja," ungkap Product Manager Lepas Indonesia, Lalu Indra Wirabhakti di ICE BSD, Tangerang, Selasa (25/11).
Dengan perlindungan yang begitu ketat, Lepas L8 diklaim mampu menerjang genangan air tinggi. "Itu dibuktikan dengan kapabilitas mobil kami bisa menerjang banjir dengan ketinggian 600 mm atau kurang lebih setengah meter lebih," lanjutnya.
Pabrikan menekankan bahwa stabilitas dalam kondisi banjir juga bergantung pada distribusi tenaga dan manajemen torsi, yang telah dikalibrasi khusus untuk karakter jalan di Asia Tenggara.
"Mobil ini dibuat memang pertama untuk di Indonesia setir kanan, namun kualifikasi mobil ini secara global itu masuk dalam global safety requirement. Karena Indonesia menjadi negara pertama setir kanan dan market global itu bukan hanya setir kiri, informasi yang kami dapat bahwa mobil ini sedang masuk dalam uji Euro NCAP," katanya.
Selain keandalan di medan basah, kualitas baterai L8 memberi keuntungan lain. Mobil ini mampu menempuh jarak hingga 100 kilometer dalam mode listrik murni, membuatnya lebih fleksibel digunakan di dalam kota tanpa ketergantungan penuh pada mesin bensin.
Bahkan, ketika daya baterai mulai menipis, sistem hybrid tetap bekerja optimal tanpa risiko gangguan kelistrikan akibat paparan air. Hal ini mempertegas perlindungan baterai bukan hanya untuk daya tahan, tetapi juga memastikan teknologi hybrid tetap konsisten dalam berbagai situasi.
"Kemudian di sini keunggulan kami, isi 30 sampai 80 persen dengan arus 40 kWh tuntas dalam 20 menit. Lalu karena mobil ini didesain bukan hanya kondisi dalam kota, namun buat kepentingan berwisata atau camping, maka output baterai (Vehicle to Load) bisa digunakan 2,2 kW sampai 6,6 kW cukup besar di segmennya," tuntasnya.

40 minutes ago
1





































