Menpora Erick Thohir mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/9/2024). Rapat kerja tersebut membahas perkenalan serta penyampaian program kerja Menpora yang baru, sekaligus pandangan arah kebijakan pembinaan olahraga dan kepemudaan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Banyak atlet Indonesia berjasa besar mengibarkan Merah Putih di panggung dunia. Namun, tak sedikit yang hidup sulit setelah pensiun. Ada yang terpaksa menjual medali demi bertahan hidup.
Kenyataan pahit itu menjadi perhatian serius Menpora Erick Thohir. Ia berkomitmen memperjuangkan kesejahteraan atlet pada masa tua.
“Kami di Kementerian Pemuda dan Olahraga akan bekerja keras untuk mewujudkan visi Bapak Presiden untuk membangun pemuda-pemudi Indonesia yang cinta Tanah Air, berani bermimpi besar dan berkontribusi untuk Indonesia,” kata Menpora Erick.
Erick menilai, dibutuhkan solusi jangka panjang. Ia membuat terobosan dengan mengkreasi program dana pensiun bagi atlet dan pelatih berprestasi. Skemanya berdasarkan raihan medali emas di Olimpiade, Asian Games, dan SEA Games.
Langkah awal sudah dimulai pada Sabtu (27/9). Menpora bertemu Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Pertemuan ini menjadi pembahasan awal untuk merumuskan mekanisme dana pensiun, sesuatu yang belum pernah ada di Indonesia.
Jaminan hari tua ini diharapkan memotivasi generasi muda untuk total mengabdi sebagai atlet.