Kuala Lumpur (ANTARA) - Malaysia menyambut baik itikad Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atas pengumuman rencana komprehensif pada 29 September 2025 guna mengakhiri perang di Gaza, yang digambarkannya sebagai langkah krusial untuk menghentikan genosida, kelaparan, dan kehancuran di Wilayah Palestina.
Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam keterangan tertulis di Kuala Lumpur, Selasa, berharap rencana tersebut akan dilaksanakan sepenuhnya dengan itikad baik, memastikan akses kemanusiaan, penarikan pasukan Israel, pemulangan yang aman bagi para pengungsi dan orang-orang yang terusir, serta rekonstruksi Gaza sepenuhnya.
Malaysia lebih lanjut menggarisbawahi bahwa implementasi rencana tersebut harus konsisten dengan hukum internasional, Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan resolusi-resolusinya, sekaligus menegakkan keadilan dan akuntabilitas.
Malaysia siap bekerja sama dengan Amerika Serikat dan komunitas internasional untuk mencapai perdamaian yang adil dan abadi, termasuk pembentukan Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat berdasarkan perbatasan pra-1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Sebelumnya, pada Senin (29/9), Trump meluncurkan rencana 20 poin untuk menyelesaikan konflik Gaza. Proposal tersebut antara lain menyerukan gencatan senjata segera dan pembebasan sandera dalam waktu 72 jam.
Rencana tersebut juga menetapkan bahwa Hamas dan "kelompok lain" harus meninggalkan keterlibatan mereka dalam pemerintahan Gaza, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Daerah kantong Palestina itu akan diperintah oleh "komite Palestina yang teknokratis dan apolitis" yang diawasi oleh badan internasional yang dipimpin oleh Trump.
Baca juga: Trump umumkan rencana 20 poin akhiri perang Israel di Gaza
Baca juga: Menlu RI dan negara Muslim dukung upaya Trump akhiri perang Gaza
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.