Living Together dalam Perspektif KUHP Baru Indonesia

1 week ago 6
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
https://cdn.pixabay.com/photo/2021/01/05/07/17/couple-5890023_960_720.jpg (Ilustrasi pasangan jatuh cinta)

Istilah kumpul kebo sudah lama beredar di masyarakat kita. Secara sederhana, istilah ini merujuk pada sepasang laki-laki dan perempuan yang belum menikah tapi memilih tinggal bersama layaknya suami-istri atau yang sering kita tahu zaman sekarang dengan istilah living together.

Praktik semacam ini awalnya banyak ditemukan di negara-negara Barat sejak akhir abad ke-20, seiring perubahan pandangan masyarakat tentang pernikahan, peran gender, hingga soal agama.

Di Indonesia, fenomena ini bukan lagi hal asing. Baik di kota besar maupun di pedesaan, ada saja pasangan yang memilih hidup bersama tanpa menikah lebih dulu. Namun, karena Indonesia menganut nilai budaya ketimuran yang kuat, kumpul kebo sering kali dianggap bertentangan dengan norma sosial maupun ajaran agama.

Hal inilah yang membuat isu ini terus memunculkan perdebatan: apakah kumpul kebo sekadar urusan pribadi, atau memang patut diatur dan diberi sanksi?

Bagaimana Hukum Melihat Kumpul Kebo?

Seiring berjalannya waktu, kumpul kebo tidak lagi hanya dipandang sebagai masalah moral atau adat. Setelah DPR mengesahkan KUHP baru pada 6 Desember 2022, perilaku ini kini masuk dalam ranah hukum pidana yang di istilahkan dengan nama kohabitasi.

Ada dua pasal penting yang menyinggung soal ini:

Dengan adanya pasal-pasal tersebut, kumpul kebo bukan lagi sekadar perilaku yang dipandang “tidak pantas”, tapi juga bisa berujung pada sanksi hukum.

Apakah Bisa Langsung Dilaporkan?

Meski sudah ada aturan pidananya, bukan berarti semua kasus kumpul kebo bisa otomatis diproses hukum. KUHP baru mengaturnya sebagai delik aduan absolut. Artinya, hanya pihak-pihak tertentu yang berhak melaporkan.

Jika salah satu pelaku sudah menikah, maka yang berhak mengadukan adalah pasangan sahnya (suami/istri). Kalau pelakunya belum menikah, maka laporan bisa datang dari orang tua atau anak. Jadi, masyarakat umum atau tetangga tidak bisa semena-mena menggerebek lalu menjadikannya kasus pidana. Bahkan, laporan yang sudah masuk pun masih bisa ditarik kembali selama persidangan belum dimulai.

Aturan ini menunjukkan bahwa negara memang memberi ruang hukum, tapi tetap membatasi agar persoalan semacam ini tidak dijadikan alasan untuk main hakim sendiri.

Mengacu pada KUHP baru, pelaku kumpul kebo bisa dikenai dua bentuk hukuman:

Dengan adanya sanksi ini, kumpul kebo tidak bisa lagi dianggap sebagai hal yang “biasa saja”, karena ada konsekuensi hukum yang mengikat.

Kumpul kebo atau kohabitasi, yang awalnya lebih dikenal di negara-negara Barat, kini menjadi isu yang cukup pelik di Indonesia. Dari sisi budaya dan agama, praktik ini jelas bertentangan dengan norma ketimuran yang masih kuat di masyarakat. Dari sisi hukum, KUHP baru sudah menegaskannya sebagai tindak pidana, meski hanya bisa diproses melalui delik aduan.

Dengan begitu, fenomena kumpul kebo di Indonesia memiliki dua wajah: satu sisi dianggap sebagai hak privat oleh sebagian kalangan, namun di sisi lain tetap dinilai melanggar norma sosial sehingga layak diatur hukum. Apakah sebuah kasus kumpul kebo akan berujung ke ranah pidana atau tidak, sangat bergantung pada sikap keluarga dekat dari para pelaku.

Read Entire Article