Teheran (ANTARA) - Iran dan Rusia pada Rabu (24/9) menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) mengenai pembangunan reaktor modular kecil (small modular reactor/SMR) di Iran.
MoU tersebut ditandatangani oleh Mohammad Eslami, Kepala Organisasi Energi Atom Iran (Atomic Energy Organization of Iran/AEOI), dan Alexey Likhachev, Kepala Korporasi Energi Atom Negara Rusia Rosatom, di Moskow, demikian menurut pernyataan yang dirilis di situs web AEOI.
Disebutkan dalam pernyataan itu bahwa MoU tersebut bertujuan untuk memperluas kerja sama dalam penggunaan energi nuklir secara damai guna mendorong pembangunan berkelanjutan, memperkuat keamanan energi, dan memajukan teknologi, sesuai dengan peraturan nasional dan kewajiban internasional kedua negara.
Pernyataan itu juga menambahkan bahwa berdasarkan MoU tersebut, kedua belah pihak akan menyiapkan dan menandatangani kontrak untuk merancang dan membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) berbasis SMR di masa depan.
Bertugas memimpin delegasi, Eslami tiba di Moskow pada Senin (22/9) untuk bertemu dengan pejabat Rusia dan berpartisipasi dalam forum Pekan Atom Dunia (World Atomic Week) yang berlangsung dari 25 hingga 28 September.
Setibanya di Rusia, Eslami mengatakan bahwa dalam kerangka kontrak antara Teheran dan Moskow, Rusia diharapkan akan membangun delapan PLTN di Iran, termasuk empat di Provinsi Bushehr, Iran selatan, seiring upaya negara tersebut untuk menghasilkan 20.000 megawatt listrik dalam beberapa tahun ke depan.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.