Iran kecam AS dan Eropa karena lanjutkan sanksi perjanjian nuklir

1 week ago 6
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Teheran (ANTARA) - Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada Sabtu (27/9) mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) merupakan hambatan utama dalam upaya untuk mengaktifkan kembali kesepakatan nuklir 2015, seiring sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dicabut berdasarkan kesepakatan tersebut akan diberlakukan kembali pada hari yang sama.

Berbicara di bandar udara Teheran setelah kembali dari Majelis Umum PBB (United Nations General Assembly/UNGA) di New York, Pezeshkian mengatakan bahwa Prancis, Inggris, dan Jerman, yang memicu mekanisme snapback, mendapatkan informasi tentang kesiapan Iran untuk bekerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) dalam kunjungannya ke PBB.

"AS selalu berusaha mencegah tercapainya kesepakatan dengan mengemukakan alasan-alasan baru," katanya. "Faktanya, AS tidak dapat menoleransi Iran yang kuat dan ingin melemahkan negara kami."

Bulan lalu, Prancis, Inggris, dan Jerman mengaktifkan klausul snapback dalam Rencana Aksi Komprehensif Bersama (Joint Comprehensive Plan of Action/JCPOA), mengembalikan sanksi PBB yang sebelumnya dicabut sebagai imbalan atas pembatasan program nuklir Teheran.

Sebelum langkah-langkah itu mulai berlaku, Iran menarik para duta besarnya untuk ibu kota ketiga negara tersebut. Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan bahwa mekanisme snapback "ilegal, tidak sah, dan tidak memiliki dasar hukum", menyalahkan krisis itu pada "pengkhianatan AS dan sikap pasif Eropa."

"AS mengkhianati diplomasi. Eropa menguburnya," ujarnya.

JCPOA, yang ditandatangani pada 2015 oleh Iran dan enam negara besar, mengalami tekanan sejak Washington menarik diri pada 2018, mendorong Teheran untuk secara bertahap mengurangi kepatuhannya.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article