IARFC sebut 'credit scoring' kini jadi pertimbangan rekrutmen pegawai

3 days ago 12
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta (ANTARA) - Pendiri International Association of Registered Financial Consultants (IARFC) Indonesia Aidil Akbar Madjid menyatakan bahwa penilaian terhadap perilaku keuangan nasabah berpotensi menjadi salah satu pertimbangan dalam proses rekrutmen pegawai.

Ia menuturkan penilaian tersebut bisa didapatkan oleh perusahaan tempat calon pegawai melamar melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (SLIK OJK) maupun layanan credit scoring dari perusahaan Pemeringkat Kredit Alternatif (PKA).

“Mau lamar kerja, sekarang itu udah banyak sekali perusahaan, khususnya multinational company (perusahaan multinasional), kalau mau kerja di sana, dicek SLIK, tapi kan sekarang SLIK relatif cukup mahal. Nah, bisa jadi nanti perusahaan-perusahaan lokal mengeceknya ke credit scoring,” ujarnya di Jakarta, Rabu.

Aidil mengatakan pihaknya kini tengah mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk mengecek SLIK dan skor kredit para pegawai maupun calon karyawan yang menempati posisi kerja yang bersinggungan langsung dengan arus kas perusahaan, seperti divisi akuntansi maupun keuangan.

“Kalau orangnya tidak disiplin secara pribadi, bagaimana dengan uang perusahaan? Bahkan bisa jadi potensi korupsi misalnya,” katanya.

Ia menyampaikan bahwa praktik serupa sebenarnya sudah lama diterapkan di berbagai aspek kehidupan masyarakat di negara maju.

Aidil menuturkan di Amerika Serikat, ketika seseorang ingin mengajukan pinjaman untuk menyewa apartemen atau membeli smartphone, riwayat kredit mereka selalu diperiksa.

Ia mengatakan nasabah dengan skor kredit yang baik bisa melakukan negosiasi dengan pihak perbankan untuk mendapatkan bunga yang lebih ringan, bahkan juga meminta penurunan harga premi kepada penyedia jasa asuransi.

Tidak hanya evaluasi terhadap riwayat kredit individu, ia menyatakan penilaian di China bahkan melibatkan social scoring, yakni bagaimana perilaku masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Misalnya, menyeberang jalan tidak pada tempatnya dapat memperburuk nilai social scoring yang dapat menghambat mereka untuk mengajukan pinjaman karena dianggap sebagai individu yang tidak bertanggung jawab.

Dengan adanya sejumlah perusahaan yang mulai memanfaatkan skor kredit sebagai pertimbangan dalam proses rekrutmen, menurut Aidil, Indonesia kini juga mulai bergerak ke arah yang sama seperti Amerika Serikat dan China.

Ia pun menyayangkan gerakan gagal bayar (galbay), baik pada pinjaman daring (pindar) maupun layanan paylater, yang marak di media sosial karena merugikan bagi nasabah itu sendiri.

“Banyak sekali customer (nasabah)-nya (dari pindar dan paylater yang merupakan) generasi muda ya, Gen Z, generasi milenial, gitu ya, yang masih punya masa depan jauh sekali, lalu tiba-tiba semuanya berantakan gara-gara ini (credit scoring yang jelek),” imbuh Aidil Akbar Madjid.

Baca juga: Larang warga ikut "Gagal Bayar Pinjol", OJK: Nanti susah cicil rumah

Baca juga: Punya tunggakan pinjol apakah masih bisa ajukan KPR?

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article