Jakarta (ANTARA) - Platform pinjaman daring (pindar) PT Indonesia Fintopia Technology (Easycash) menjalin kerja sama dengan bank digital PT Bank Saqu Indonesia (Bank Saqu) untuk memperluas penyaluran pinjaman (loan channeling), khususnya segmen solopreneur (wirausahawan tunggal).
Kolaborasi tersebut juga menargetkan masyarakat yang selama ini masih kesulitan mengakses layanan perbankan konvensional, yakni kelompok unbanked (tidak memiliki akses ke layanan perbankan formal) dan underbanked (tidak sepenuhnya memanfaatkan layanan perbankan yang dimiliki).
Direktur Utama Easycash Nucky Poedjiardjo mengungkapkan dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Jumat, bahwa pihaknya memanfaatkan sistem credit scoring berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk menilai kelayakan kredit calon nasabah.
"Kami pastikan pengajuan pinjaman berjalan cepat, efisien dan terukur risikonya dengan teknologi mutakhir dari kami. Bersama Bank Saqu, kami menjamin transparansi penuh, perlindungan data pengguna, dan pemenuhan kewajiban compliance (kepatuhan) tertinggi," ujarnya.
Ia mengatakan, hingga September 2025, perseroan mencatatkan total penyaluran pinjaman lebih dari Rp81,97 triliun kepada lebih dari 8 juta penerima dana.
Angka tersebut, lanjut Nucky, didukung oleh tren positif pendanaan di industri pindar. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pendanaan dari lender (pemberi dana) perbankan ke pindar meningkat 40,09 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp54,1 triliun per Juli 2025.
Melalui kerja sama tersebut, ia menyatakan bahwa pihaknya ingin memastikan bahwa setiap individu dan pelaku usaha di Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi bagi perekonomian nasional.
“Dengan begitu, kami meyakini kemitraan strategis ini akan memberikan dampak secara nyata untuk menggerakkan roda ekonomi masyarakat,” kata Nucky Poedjiardjo.
Chief Digital Business Officer Bank Saqu Angela Lew Dermawan menyampaikan bahwa pihaknya optimis kolaborasi tersebut dapat berdampak positif bagi masyarakat.
Ia menilai penggabungan teknologi pindar Easycash dengan ekosistem perbankan digital Bank Saqu, yang kini telah melayani lebih dari 3 juta nasabah, akan menciptakan akses keuangan yang lebih merata.
"Sinergi ini tidak hanya berfokus pada penyaluran dana, tetapi juga pada pembangunan ekosistem yang berkelanjutan bagi solopreneur, UMKM, serta masyarakat underbanked untuk bertumbuh," ucap Angela Lew Dermawan.
Baca juga: Bank DBS Indonesia gandeng Easycash tingkatkan penyaluran kredit
Baca juga: Bank Saqu catat 3,2 juta nasabah di tahun kedua beroperasi
Baca juga: Bank Saqu perkuat literasi keuangan inklusif lewat "Good Gesture"
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.








































