Jakarta (ANTARA) - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menjalin kerja sama strategis dengan Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) untuk meningkatkan kualitas layanan keuangan bagi jamaah haji Indonesia.
Hal ini diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) sebagai bagian dari komitmen kedua pihak dalam menghadirkan pengalaman ibadah yang lebih aman, nyaman, dan modern, melalui pemanfaatan produk dan layanan jasa perbankan dalam penyelenggaraan haji.
“Kami berkomitmen menyediakan layanan perbankan syariah yang lebih cepat, aman, dan terkoneksi dengan sistem di Arab Saudi sehingga jamaah dapat beribadah dengan tenang dan juga dapat melakukan transaksi keuangan di Arab Saudi secara aman,” kata Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Ia mengapresiasi kerja sama dengan Kemenhaj yang menjadi babak penting dalam mendukung penyelenggaraan haji Indonesia. Indonesia salah satu negara dengan anggota jamaah haji terbesar di dunia.
Melalui MoU, BSI bersama Kemenhaj menyepakati beberapa aspek antara lain operasional dan kebutuhan transaksi keuangan kelembagaan dan dalam penyelenggaraan haji umrah, kemudahan akses layanan haji bagi para calon jamaah haji Indonesia, serta penggunaan produk dan layanan keuangan syariah di BSI.
“Digitalisasi layanan haji merupakan bagian dari strategi BSI dalam mendukung percepatan transformasi layanan haji. Kami ingin memastikan calon jamaah dapat mengakses layanan haji dengan mudah, aman dan realtime dan sesuai prinsip syariah,” kata dia.
Baca juga: BSI dapat izin bulion untuk jasa simpanan emas dari OJK
Dengan proses yang semakin praktis dan mudah, Anggoro mengatakan bahwa calon jamaah dapat melakukan seluruh aktivitas perbankan terkait haji kapan pun dan di mana pun, tanpa harus datang ke kantor cabang.
BSI telah menyiapkan berbagai layanan pelunasan biaya haji melalui berbagai kanal, baik secara luring maupun daring. Layanan juga dapat diakses melalui BSI Agen yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
BSI merupakan market leader bank yang melayani jamaah haji di Indonesia. Rata-rata setiap tahun, sekitar 83 persen calon jamaah Indonesia berangkat ke Arab Saudi melalui layanan BSI.
Dari sisi tabungan haji, BSI saat ini mengelola lebih dari 6,7 juta rekening, dengan sekitar 51 persen di antaranya telah masuk daftar tunggu (waiting list) keberangkatan haji.
Anggoro mengatakan bahwa BSI juga terus mengedukasi masyarakat untuk menyiapkan keuangan haji secara terencana sehingga dana nasabah sudah siap saat pelunasan.
Selain itu, perusahaan mengoptimalkan penyediaan layanan keuangan syariah yang mudah diakses bagi calon jamaah haji, termasuk digitalisasi layanan haji melalui BSI e-channel.
BSI tercatat memiliki 1.130 kantor cabang, 5.969 ATM, lebih dari 100 ribu BSI Agen, hingga layanan mobile banking BYOND by BSI maupun BSI Net.
Menteri Haji dan Umrah Mochamad Irfan Yusuf menyampaikan bahwa Kemenhaj berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan bagi seluruh jamaah haji Indonesia.
Sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, ia menegaskan bahwa Indonesia memiliki posisi strategis dalam penyelenggaraan ibadah haji.
Oleh sebab itu, peningkatan pelayanan haji dan umrah menjadi prioritas utama pemerintah untuk setiap tahun.
Ia mengharapkan kolaborasi dan sinergi dengan bank syariah, terutama BSI sebagai bank syariah terbesar, memberikan kemanfaatan dan kemudahan layanan bagi calon jamaah haji Indonesia.
“Kami berharap BSI juga dapat mempermudah jamaah, baik di tanah air maupun saat berada di Tanah Suci,” kata Irfan.
Pemerintah telah mengumumkan biaya penyelenggaraan ibadah haji (Bipih) 2026, yakni Rp87.409.365,45 per jamaah, lebih rendah sekitar Rp2 juta dibandingkan dengan Bipih 2025.
Rata-rata anggota jamaah membayar Rp54.193.806,58, sedangkan sisanya ditanggung oleh nilai manfaat dana haji. Saat ini penyelenggaraan memasuki tahap pelunasan Bipih yang diperkirakan berlangsung pada pekan keempat November 2025.
Baca juga: BSI perkuat layanan syariah di Sumatera lewat Pavilion Palembang
Baca juga: Muhammadiyah-BSI perluas kemitraan untuk ekosistem ekonomi syariah
Baca juga: BSI: Saldo emas kelolaan melesat 159,78 persen sejak awal tahun
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.








































