Petugas keamanan melemparkan granat asap untuk membubarkan demonstran di depan markas besar Imigrasi dan Bea Cukai Amerika Serikat (ICE) di Portland, Oregon, pada Senin (6/10).
Aksi unjuk rasa tersebut merupakan bagian dari gelombang protes berkelanjutan di Portland yang menentang kebijakan imigrasi federal dan rencana pemerintah untuk mengerahkan pasukan Garda Nasional ke kota tersebut.
Dikutip dari Reuters, Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menimbulkan kontroversi setelah mengeklaim tanpa bukti bahwa pemberontakan tengah terjadi di Portland, Oregon. Pernyataan tersebut disampaikan di tengah upayanya untuk mengerahkan pasukan Garda Nasional ke kota tersebut dengan alasan meningkatnya angka kejahatan.
Klaim Trump muncul di tengah ketegangan politik yang meningkat antara pemerintah federal dan pemimpin negara bagian Demokrat terkait penanganan aksi protes di sejumlah kota besar. Para pejabat lokal di Portland sebelumnya menegaskan bahwa situasi di kota tersebut masih terkendali dan bahwa pengerahan pasukan federal justru berpotensi memperburuk keadaan.
Meski dikritik, Trump tetap bersikeras bahwa langkah tegas diperlukan untuk “memulihkan hukum dan ketertiban.” Namun, hingga kini tidak ada bukti yang mendukung pernyataannya mengenai pemberontakan di Portland.