Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, mengatakan tingkat produksi jagung di NTB tergolong besar. Sehingga potensial untuk mendukung langkah percepatan penyerapan jagung.
"Petani jagung di NTB tidak perlu ragu. Kami menyerap hasil panen semaksimal mungkin demi mendukung ketahanan pangan nasional," ujar Rizal saat melakukan kunjungan kerja ke Kantor Gubernur NTB di Mataram, dikutip dari Antara, Kamis (21/9).
Bulog mencatat hingga September 2025 penyerapan jagung secara nasional baru mencapai sekitar 100 ribu ton. Angka itu jauh dari target yang ditetapkan secara nasional. Sehingga kontribusi NTB dianggap penting untuk mempercepat pencapaian serapan jagung nasional.
Selain dukungan pemerintah daerah, Bulog juga bersinergi dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang ditugaskan Presiden Prabowo untuk mengawal ketahanan pangan nasional.
Polri telah membangun sejumlah gudang penyimpanan jagung di daerah sentra produksi, termasuk tiga gudang di NTB.
"Gudang yang dibangun Polri dimanfaatkan untuk menampung hasil panen petani jagung NTB. Pemanfaatannya diatur melalui nota kesepahaman agar sesuai dengan aturan yang berlaku," kata Rizal.
Bulog tidak hanya menggandeng aparat keamanan dari Polri dan TNI, tetapi juga perangkat desa dalam memperlancar distribusi dan penyerapan jagung dari tingkat petani. Bahkan, organisasi kepemudaan seperti karang taruna turut diberdayakan agar ikut membantu proses penyerapan, sekaligus membuka lapangan pekerjaan baru di desa.
Rizal menilai langkah kolaboratif itu dapat memberikan kepastian pasar bagi petani jagung di NTB.
"Dengan dukungan lintas sektor, target serapan satu juta ton jagung nasional hingga akhir 2025 dapat tercapai. NTB diproyeksikan menjadi salah satu kontributor terbesar dalam pemenuhan target tersebut," tutur Rizal.