Memasuki hari ke delapan evakuasi, pada Senin (6/10), hingga pukul 18.34 WIB, 12 korban lainnya berhasil ditemukan termasuk satu potongan tubuh. Total sudah 65 orang tewas yang telah dievakuasi dari ambruknya Pondok Pesantren Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo.
Dengan demikian, berdasarkan data Basarnas hingga Senin (6/10) malam, rincian korban yang berhasil dievakuasi sebagai berikut:
Kiai Haji Abdus Salam Mujib, pengasuh ponpes, meminta semua pihak bersabar.
"Saya kira memang ini takdir dari Allah. Jadi semuanya harus bisa bersabar dan mudah-mudahan diberi ganti oleh Allah yang lebih baik," ujar Salam, Senin malam (29/9).
Ia melanjutkan, "Diberi pahala yang sangat-sangat, apa.. enggak bisa mengutarakan.. mudah-mudahan dibalas dengan balasan kebaikan oleh Allah."
Salam belum menentukan apakah kegiatan pesantren dihentikan sementara atau tidak akibat tragedi ini.
Rafi Catur Okta Mulya (17 tahun) ditemukan meninggal dunia dalam reruntuhan bangunan Ponpes Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, yang ambruk pada Senin (29/9). Jasad santri tersebut ditemukan dalam posisi sujud oleh tim SAR gabungan pada Kamis (2/10).
Jasad Rafi ditemukan di sebelah Haical, korban selamat yang sempat diajak interaksi dengan anggota Rescue DPKP Surabaya, Aziz.
Kakak Rafi, Novita Tri Endah (26 tahun) warga Sawahan, Surabaya, mengikhlaskan kepergian adiknya. Namun peristiwa ini tetap menyisakan trauma baginya dan keluarga.
"Trauma banget," ujar Novita kepada wartawan, Senin (6/10).
Rafi satu-satunya anggota keluarga Novita yang bersekolah di ponpes. Peristiwa yang menimpa adiknya itu membuat Novita khawatir jika anak-anaknya nanti ingin menempuh pendidikan di pondok pesantren.
"Mungkin enggak tahu ke depannya ya, mungkin pengin yang sekolah Islam yang biasa yang setiap hari pulang gitu enggak harus tidur di sana, sekolah di sana mungkin. Kalau aku sendiri ya trauma sama adik," ucapnya.
Pemicu Bangunan Ponpes Ambruk, Basarnas: Gagal Konstruksi, Jadi 'Pancake Model'
Kasubdit RPDO (Pengarahan dan Pengendalian Operasi) Bencana dan Kondisi Membahayakan Manusia (KMM) Basarnas, Emi Freezer, mengatakan bangunan itu ambruk karena kegagalan konstruksi.
"Jatuhnya adalah kegagalan konstruksi kemudian berubah menjadi tumpukan atau istilah internasional itu pancake model," ujar Emi di posko asrama putri Ponpes Al-Khoziny, Rabu (1/10).
"Nah, dari pancake model ini kalau kita lihat Read Entire Article