Cirebon (ANTARA) - PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk (BTN) menyasar para perajin batik di Cirebon, Jawa Barat, untuk Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai upaya mendukung sektor sandang berbasis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Direktur Risk Management BTN Setiyo Wibowo mengatakan batik merupakan salah satu industri khas Indonesia, yang sebagian besar digerakkan pelaku usaha kecil sehingga masuk dalam sasaran pembiayaan KUR.
"Sentra batik seperti di Cirebon, Solo, Pekalongan, Yogyakarta, hingga Semarang menjadi fokus kami untuk pembiayaan KUR, karena sektor ini sangat identik dengan UMKM," kata Setiyo di Cirebon, Kamis.
Ia mengatakan perusahaannya mendukung industri yang berkaitan dengan tiga kebutuhan pokok masyarakat yakni papan, pangan dan sandang.
Pihaknya fokus pada perumahan sebagai kebutuhan dasar masyarakat pada sektor papan. Sedangkan di bidang pangan, pembiayaan diberikan untuk usaha kuliner, pertanian, hingga BUMN yang bergerak di bidang pangan.
"Untuk sandang, kami melihat batik menjadi ciri khas Indonesia yang umumnya digeluti pelaku UMKM, bukan industri skala besar," ujarnya.
Menurut dia, sebagian besar perajin batik masih berskala mikro dan kecil sehingga memerlukan dukungan pembiayaan.
Melalui skema KUR, kata dia, pelaku usaha seperti perajin batik bisa naik kelas dari skala mikro menjadi kecil, kemudian pada tahap berikutnya berkembang ke skala komersial.
Terkait penyaluran, Setiyo mengatakan total pembiayaan KUR yang sudah dijalankan oleh BTN mencapai sekitar Rp3 triliun hingga September 2025.
"Kurang lebih KUR yang telah berjalan sekarang Rp3 triliun. Mudah-mudahan ini menjadi bagian dari mendukung program pemerintah untuk pemberdayaan UMKM," katanya.
Ia memastikan pihaknya tidak hanya menyalurkan kredit, namun turut membekali pelaku UMKM dengan edukasi mengenai cara mengelola keuangan serta membuka akses tambahan penghasilan melalui agen bank.
Ia menegaskan hal ini dilakukan, agar pengusaha kecil seperti perajin batik, memahami manajemen usaha sebelum memperoleh tambahan modal.
“UMKM harus tahu cara mengelola usaha terlebih dahulu. Kami juga membuka peluang tambahan penghasilan bagi mereka melalui agen bank, baru setelah itu kami tawarkan pembiayaan,” ucap dia.
Baca juga: BTN salurkan kredit Rp375,37 triliun per Agustus, tumbuh 5,66 persen
Baca juga: BTN hadirkan program yang bisa kurangi angsuran KPR dengan sampah
Baca juga: BTN yakin dana Rp25 triliun dari pemerintah terserap penuh akhir tahun
Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.