Surabaya (ANTARA) -
Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur merilis buku kajian berjudul Strategi Peningkatan Investasi Sektor Manufaktur untuk Mendukung Pertumbuhan Berkelanjutan di Wilayah Jawa dalam rangka diseminasi hasil kajian strategis bersama sejumlah pemangku kepentingan.
"Buku ini bertujuan menjembatani hasil penelitian akademik dengan kebutuhan kebijakan publik. Kegiatan ini juga memperkuat koordinasi dan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga keuangan, akademisi, dan pelaku industri," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Ibrahim di Surabaya, Jumat.
Ibrahim menyatakan wilayah Jawa memiliki indeks daya saing investasi dan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang tinggi dengan sektor manufaktur menjadi kunci utama yakni berkontribusi 27,85 persen terhadap perekonomian serta menyerap tenaga kerja 34,31 persen di Jawa.
Sementara itu, Analis Kebijakan Ahli Madya dari Kemenko Perekonomian Dandi Wirustyastuko menegaskan pentingnya optimalisasi konektivitas, infrastruktur kawasan ekonomi, serta efisiensi rantai pasok nasional dalam memperkuat investasi di sektor industri.
Dari sisi (SDM), Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian Nila Kumalasari menekankan perlunya penguatan kompetensi tenaga kerja melalui program vokasi.
Pelatihan berbasis kebutuhan industri juga diperlukan agar mampu beradaptasi dengan transformasi digital dan perkembangan teknologi manufaktur.
Peneliti Senior Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) Riyanto menjelaskan hasil kajian strategis terkait investasi sektor manufaktur di Jawa yakni green investment dan transformasi menuju industri berkelanjutan berpotensi besar meningkatkan efisiensi energi.
Investasi sektor manufaktur juga menekan biaya produksi, serta membuka peluang ekspor produk ramah lingkungan namun perlu kolaborasi lintas sektor.
Dalam buku itu turut menunjukkan empat rekomendasi utama untuk memperkuat investasi di wilayah Jawa yakni penguatan koordinasi lintas sektor dalam pengembangan kawasan industri dan hilirisasi komoditas unggulan serta percepatan investasi hijau melalui kebijakan insentif dan inovasi teknologi.
Kemudian peningkatan produktivitas tenaga kerja industri melalui program vokasi dan digitalisasi manufaktur sekaligus perluasan akses pembiayaan bagi industri kecil dan menengah yang menjadi bagian dari rantai pasok manufaktur.
Baca juga: BI Jatim: Penguatan investasi manufaktur kunci pertumbuhan ekonomi
Baca juga: SeaBank dan KPw BI Jatim gelar literasi keuangan bagi UMKM Perempuan
Baca juga: Khofifah: Kopi dan kakao perkuat daya saing Jatim di pasar global
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.








































