Bahlil Bicara Golkar Berjaya di Era Orba Berkat Wayang

Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia bicara filosofi wayang yang menurutnya bagian dari seni dan budaya Nusantara.

Ia menyebut, wayang memiliki nilai yang sejalan dengan karakter Golkar.

“Ternyata saya baru tahu bahwa wayang ini tidak hanya pada konteks seni tari tapi juga ada seni suara, seni pahat, dan seni mengolah juga kira-kiranya. Dan ini cocok untuk Partai Golkar,” kata Bahlil saat membuka pergelaran wayang dalam rangkaian HUT ke-61 Partai Golkar di Gedung DPP Golkar, Jakarta Barat, Jumat (12/11) malam.

Bahlil menyinggung peran penting wayang di masa kejayaan Golkar pada era Orde Baru. Menurutnya, wayang pernah menjadi medium komunikasi politik antara pemerintah, partai, dan masyarakat.

“Ketika Golkar berkuasa 30 tahun di zaman Pak Harto, wayang ini dijadikan sebagai salah satu instrumen komunikasi antara pemerintah, partai politik, dan masyarakat dalam mensosialisasikan programnya, termasuk KB, keluarga berencana dulu itu kalau tidak salah cara-cara ini yang masuk,” ujarnya.

Bahlil mengatakan pergelaran wayang ini menjadi bagian dari upaya mengembalikan tradisi yang pernah dilakukan generasi sebelumnya di Golkar.

“Dan ini kita mencoba untuk mengembalikan apa yang dilakukan oleh para senior-senior terdahulu untuk kemudian kita lanjutkan, kita wariskan. Tradisi yang baik, penting untuk kita pelihara,” imbuhnya.

Ia berharap nilai kearifan dalam wayang dapat menjadi pengingat untuk tidak mudah terpengaruh budaya luar yang belum tentu cocok dengan karakter bangsa.

“Nah, mungkin dengan wayang ini kita mencoba untuk belajar kearifan-kearifan para leluhur kita. Agar jangan terlalu kita terpengaruh dengan pola-pola budaya dari luar yang belum tentu cocok bagi peradaban di negara kita,” ucap Bahlil.