Terjadi pertengkaran di dalam hubungan pernikahan merupakan sesuatu yang wajar terjadi. Namun, ketika salah satu pihak memilih untuk diam dan menolak berkomunikasi, maka masalah rumah tangga ini akan jadi semakin rumit. Kondisi itu disebut silent treatment.
Silent treatment menjadi perbincangan setelah selebgram Clara Shinta curhat kondisi rumah tangganya bersama sang suami, Alexander Assad. Lewat Instagram story-nya, Clara curhat tentang hubungan rumah tangganya bersama sang suami yang kemungkinan kecil untuk bisa dipertahankan lagi.
Dalam tangkapan layar yang beredar, Clara mengungkapkan terjadi masalah-masalah kecil yang sulit diselesaikan karena faktor komunikasi yang buruk.
"Dikarenakan banyak masalah kecil yang sulit untuk kami selesaikan karena komunikasi yang sangat buruk, satu sama lain saling menahan ego masing-masing," tulis Clara.
Ia bahkan mengaku telah mengalami silent treatment berulang kali dan lelah karena mempermasalahkan kecil mereka tidak pernah terselesaikan dengan baik.
"Meskipun letak kesalahan terakhir ada (di) diriku, namun aku bingung untuk menyelesaikannya dengan cara apa lagi. Karena semuanya silent, silent treatment," tulisnya lagi.
Masih dalam Instagram story yang lain, ia bercerita bahwa sebenarnya masalah-masalah rumah tangganya bisa diselesaikan dengan baik. Namun, Clara Shinta menyebut suaminya pulang ke rumahnya dan tidak berkomunikasi lagi dengannya.
"Kejadian pisah rumah ini sudah terjadi berulang kali, sampai yang kedua aku habis sabar. Aku merasa capek kalau setiap masalah diselesaikan dengan pisah rumah terus-menerus," kata dia.
Seperti yang diceritakan oleh Clara Shinta, apa yang dimaksud silent treatment dalam hubungan pernikahan?
Silent treatment merupakan tindakan diam atau mengabaikan lawan bicara yang dilakukan ketika sedang berbeda pendapat. Silent treatment biasanya tidak hanya terjadi pada pasangan suami istri, tapi juga dalam hubungan antara orang tua dan anak.
Dikutip dari Very Well Mind, silent treatment dapat membuat pasangan menjadi 'korban' karena merasa tidak berharga, tidak dicintai, terluka, bingung, frustrasi, marah, dan merasa tidak penting.
Sikap diam sering digunakan untuk mengendalikan situasi atau percakapan, serta menghindari tanggung jawab atau pengakuan kesalahan.
Contohnya, ketika Anda kesal karena suami sering pulang larut malam, Anda sebenarnya dapat memulai percakapan untuk mengungkapkan perasaan dan mencari tahu penyebabnya. Namun, pasangan yang silent treatment mungkin akan menolak berbicara dengan alasan, “Aku tidak mau membicarakan ini,” atau bahkan memilih diam total dan mengabaikan pasangannya.
Ketika silent treatment terjadi, pihak yang didiamkan cenderung akan menanggung rasa sakit dan kekecewaannya sendirian, tanpa kesempatan untuk menyelesaikan masalah, berkompromi, atau memahami sudut pandang pasangannya.
Akibatnya, korban Read Entire Article

1 month ago
27






































