WN Rusia Sergeii Domogastkii (40 tahun), mengaku menjadi korban penculikan oleh gangster dari negaranya di Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, pada Sabtu (18/10).
Pria itu telah melaporkan kasus tersebut ke Polda Bali pada Minggu (19/10). Laporannya teregister dengan nomor LP/B/732/X/2025/ SPKT/Polda Bali.
"Terlapor dalam kasus ini masih lidik," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Ariasandy saat dikonfirmasi, Selasa (21/10).
Kasus ini bermula saat Sergeii melintas dengan sepeda motor di sekitar Kawasan Pelabunan Sanur, Kota Denpasar pada pukul 22.30 WITA. Dia tiba-tiba diadang oleh sebuah mobil Alphard, kemudian dua orang menggunakan topeng keluar dari mobil tersebut.
Ariasandy mengatakan, Sergeii mengaku diculik dan dibawa ke sebuah rumah di kawasan Jimbaran. Dia disiksa dengan aliran listrik dan dipaksa menyerahkan ponsel dan kata kuncinya kepada salah satu pelaku.
"Setelah itu, pelaku memindahkan uang dalam dompet kripto setara USD 4.617," kata Ariasandy.
Berselang tiga jam kemudian, tiga WN Rusia lainnya memerasnya dengan meminta uang USD 1 juta. Sergeii diancam dijebloskan ke penjara karena terlibat kasus narkoba apabila tidak menyerahkan uang tersebut.
Sergeii bersikukuh mengaku tidak punya uang. Para pelaku lalu membuangnya ke semak-semak di kawasan Nusa Dua.
Saat dikonfirmasi terpisah, Sergeii bilang, diduga telah menjadi incaran para gangster karena pernah membocorkan informasi tentang keberadaan dan aktivitas kejahatan mereka di Bali lewat media sosial.
"Karena tiga tahun yang lalu saya sudah bicara tentang mafia atau gangster ini di media sosial saya, saya kasih informasi tentang orang-orang Rusia dan mereka benci saya karena saya bicara tentang mereka dan sekarang mereka mulai war, perang informasi dan perang secara fisik," katanya kepada wartawan.

1 month ago
15






































