Catatan Redaksi: Bunuh diri bukan jalan keluar persoalan kehidupan, segera cari pertolongan atau klik www.healing119.id.
Ajeng (14 tahun), siswi MTs Negeri (setara SMP) di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, ditemukan tewas dalam kondisi leher tergantung menggunakan sarung, di rumahnya, pada Selasa (28/10).
Bersamaan dengan itu, ditemukan juga wasiat berbahasa Sunda yang ditulis tangan Ajeng, di sebuah buku tulis.
Pertama-tama, Ajeng menuliskan bahwa ia meminta maaf ibu dan bapaknya, kemudian ke guru-gurunya.
Sedangkan untuk teman-temannya, Ajeng hanya bisa bilang maaf ke empat teman tidak pernah menyakitinya.
Lalu Ajeng mulai menyinggung soal teman-temannya yang membuatnya bunuh diri.
Dalam wasiat tersebut, Ajeng menyatakan bahwa ia sudah berusaha memaafkan, tapi teman-temannya sering bikin sakit hati, entah dari perkataan atau perilaku.
"Seperti kejadian tadi, bilang 'Mati saja kamu'," demikian tercantum dalam surat wasiat berbahasa Sunda itu.
Ajeng pun jadi tidak mau bersekolah karena suasana kelas seakan-akan menyuruhnya pergi.
Selebihnya, bila ingin dimaafkan, datang ke rumah bicara dengan ibu, karena Ajeng enggan memaafkan.
Polres Sukabumi mengusut kasus bunuh diri Ajeng ini. "Kami baru menerima laporan dari keluarganya, langsung kami melakukan penyelidikan dugaan bullying,” ujar Kasatreskrim Polres Sukabumi, Iptu Hartono.

3 weeks ago
14






































