Washington (ANTARA) - Wakil Presiden AS JD Vance, Kamis (30/10), membela perlunya pemeliharaan dan pengujian persenjataan nuklir AS, dengan menyebutnya sebagai komponen vital keamanan nasional.
"Kita memiliki persenjataan yang besar. Tentu saja, Rusia memiliki persenjataan nuklir yang besar. China memiliki persenjataan nuklir yang besar. Terkadang kita harus mengujinya untuk memastikannya berfungsi dengan baik," ujar Vance kepada para wartawan di luar Gedung Putih.
Pernyataannya muncul sehari setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa dia menginstruksikan Pentagon untuk "segera" memulai uji coba senjata nuklir "karena program uji coba negara lain."
Vance menggarisbawahi bahwa pengujian tersebut bukan merupakan indikasi adanya kekhawatiran yang mendesak, melainkan bagian dari aturan pemeliharaan dan verifikasi yang lebih luas yang mendukung stabilitas strategis.
"Memastikan persenjataan nuklir yang kita miliki benar-benar berfungsi dengan baik merupakan bagian penting dari keamanan nasional Amerika, dan itu merupakan bagian dari aturan pengujian," kata Vance.
"Yang jelas, kita tahu persenjataan itu memang berfungsi dengan baik, tetapi kita harus terus memantaunya dari waktu ke waktu, dan presiden hanya ingin memastikan kita melakukannya," tambahnya.
Sumber: Anadolu
Baca juga: UE tegaskan Rusia dan AS tak setara dalam sengketa uji coba nuklir
Baca juga: Akan bangun kapal selam nuklir, China harap Korsel-AS taati NPT
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

3 weeks ago
17






































