4 weeks ago
18
Tim gabungan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Cirebon bersama kepolisian dan petugas rumah tahanan masih memburu seorang tahanan yang melarikan diri dari Pengadilan Negeri (PN) Kota Cirebon pada Rabu (22/10).
Tahanan tersebut bernama Fajar Alghifari alias Jarwo alias Bowo bin Dani Sentanu, terdakwa kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor).
Hingga Senin (27/10/2025), ia masih berstatus buron dan diduga bersembunyi di wilayah Kota Cirebon.
“Tahanan tersebut melarikan diri saat menunggu jadwal sidang. Saat ini pencarian masih terus dilakukan di beberapa lokasi yang kami curigai menjadi tempat persembunyiannya,” ujar Kepala Seksi Intelijen Kejari Kota Cirebon, Slamet Haryadi, Senin (27/10/2025).
Menurut Slamet, belum ada indikasi Fajar melarikan diri ke luar daerah. Pihaknya menilai besar kemungkinan ia masih berada di sekitar Kota Cirebon.
“Kalau tersangka memiliki itikad baik untuk menyerahkan diri tentu akan lebih baik. Tapi kalau terus menghindar, bisa saja ada hukuman tambahan,” kata Slamet.
Untuk mempercepat pencarian, Kejari Kota Cirebon telah menyebarluaskan foto dan identitas Fajar melalui media sosial serta berkoordinasi dengan berbagai pihak.
“Kami masih menjajaki berbagai kemungkinan. Harapannya dia belum terlalu jauh. Tim terus bergerak secara intensif,” ujarnya.
Fajar merupakan salah satu dari empat tahanan yang kabur dari ruang tahanan PN Cirebon pada Rabu (22/10) sekitar pukul 13.00 WIB.
Mereka melarikan diri dengan menjebol plafon kamar mandi ketika petugas pengawal tengah berada di luar pengawasan.
Tak lama setelah kejadian, tim gabungan dari kejaksaan dan kepolisian melakukan penyisiran di sekitar gedung pengadilan. Dalam beberapa jam, tiga tahanan berhasil ditangkap kembali di lokasi berbeda—yakni di warung soto, area panti asuhan, dan kebun dekat pengadilan.
“Tiga yang sudah diamankan adalah Muhammad Fitriadi, Habiburokhman, dan Jerry Anthony,” pungkas Slamet.
Sementara itu, pengejaran terhadap Fajar masih terus dilakukan. Kejari Kota Cirebon juga mengimbau masyarakat yang melihat atau mengetahui keberadaan tahanan tersebut agar segera melapor ke pihak berwenang.
