Tokyo (ANTARA) - Perdana Menteri Jepang yang baru, Sanae Takaichi, dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sepakat untuk terus mengembangkan hubungan bilateral dalam pertemuan puncak pertama mereka di Tokyo, Jepang, Selasa.
Di bidang keamanan, keduanya diperkirakan akan menegaskan pentingnya memperkuat kemampuan pencegahan dan respons aliansi di tengah meningkatnya tantangan yang disebabkan oleh China dan Korea Utara, sementara Washington mendorong sekutunya untuk meningkatkan anggaran pertahanan.
Di awal pertemuan, Takaichi — yang pekan lalu menjadi perdana menteri perempuan pertama dalam sejarah Jepang — berjanji untuk membangun “era keemasan baru” dalam aliansi Jepang-AS bersama Trump. Takaichi juga menyatakan bahwa hubungan kedua negara kini telah menjadi “aliansi terbesar di dunia.”
Takaichi juga memuji peran Trump dalam mendorong perdamaian di Timur Tengah serta menyelesaikan konflik antara Thailand dan Kamboja. Ia menyebutnya sebagai pencapaian bersejarah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sumber pemerintah Jepang menyebut Takaichi berencana mengusulkan Trump sebagai penerima Hadiah Nobel Perdamaian.
Sementara itu, Trump menegaskan bahwa ia dan Takaichi akan memiliki hubungan yang luar biasa.
“Saya selalu memiliki cinta dan rasa hormat yang besar terhadap Jepang, dan saya akan mengatakan bahwa hubungan ini akan menjadi lebih kuat dari sebelumnya,” ucapnya.
“Saya hanya ingin memberi tahu, kapan pun Anda memiliki pertanyaan, keraguan, keinginan, atau permintaan bantuan apa pun, jika ada sesuatu yang bisa saya lakukan untuk membantu Jepang, kami akan selalu ada,” tambah Trump.
Dengan Trump yang menuntut agar sekutu-sekutu AS menambah belanja pertahanan, Takaichi diperkirakan menegaskan kembali rencananya untuk menaikkan anggaran pertahanan Jepang menjadi 2 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada Maret, dua tahun lebih cepat dari target yang ditetapkan sebelumnya, yakni tahun fiskal 2027.
Jepang telah secara signifikan meningkatkan anggaran pertahanannya sejak target fiskal 2027 ditetapkan, ketika pemerintah pada akhir 2022 merevisi Strategi Keamanan Nasional jangka panjangnya — yang berjanji akan diperbarui oleh Takaichi tahun depan.
Takaichi, seorang konservatif garis keras dan tokoh garis keras dalam isu keamanan, dikenal luas sebagai penerus politik mantan perdana menteri Jepang Shinzo Abe, yang dibunuh pada 2022.
Takaichi pun berupaya membangun hubungan dekat dengan Trump yang selama ini memiliki kedekatan personal Shinzo Abe.
Sumber: Kyodo-OANA
Baca juga: Rupiah diprediksi menguat seiring harapan perundingan dagang AS-China
Baca juga: Beijing: kesepakatan dagang China-AS tunggu persetujuan internal
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

4 weeks ago
19






































