Kairo (ANTARA) - Israel menolak sebuah usulan agar Hamas bergabung dalam pemerintahan teknokratik di Gaza, demikian disampaikan sejumlah sumber dari Mesir kepada Xinhua pada Selasa (21/10).
Sumber-sumber tersebut, yang berbicara dengan syarat anonimitas, mengatakan informasi itu disampaikan oleh Israel dalam sebuah pertemuan di Yerusalem antara Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu dan Kepala Dinas Intelijen Umum Mesir Hassan Mahmoud Rashad.
Diskusi tersebut berfokus pada penguatan gencatan senjata di Gaza, yang memungkinkan pengerahan pasukan internasional pimpinan Mesir dan mengizinkan 1.000 petugas kepolisian Palestina untuk membantu mengamankan daerah kantong itu setelah Hamas menyerahkan kendali, kata para sumber.
Pertemuan itu juga membahas pembukaan kembali perlintasan perbatasan Rafah, pengiriman bantuan kemanusiaan, dan mekanisme pelucutan senjata Hamas.
Para sumber menggambarkan pembicaraan itu sebagai "sangat sukses," menghasilkan beberapa "terobosan" dalam implementasi gencatan senjata.
Sebelumnya, kantor PM Israel mengungkapkan bahwa para pemimpin telah bertemu dengan tim untuk membahas kemajuan rencana gencatan senjata yang didukung Amerika Serikat, hubungan Israel-Mesir serta isu-isu regional.
Pertemuan langka tersebut dilaksanakan di tengah ketidakpastian terkait gencatan senjata yang rapuh di Gaza, yang mulai berlaku pada 10 Oktober. Kedua belah pihak telah berjanji untuk mematuhi gencatan senjata, meski masing-masing saling menuduh pihak lainnya melakukan pelanggaran.
Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

1 month ago
14






































