Catatan Redaksi: Bunuh diri bukan jalan keluar persoalan kehidupan, segera cari pertolongan atau klik www.healing119.id.
Seorang siswi MTsN 3 Kabupaten Sukabumi ditemukan tewas gantung diri di pintu kamar rumahnya di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa (28/10) malam. Peristiwa ini sempat viral di media sosial.
Kepala Sekolah MTsN 3 Kabupaten Sukabumi, Wawan Setiawan, mengatakan siswi tersebut termasuk anak yang berprestasi dan aktif dalam kegiatan sekolah. Hal ini sangat mengejutkan pihaknya.
“Pertama, kami mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya almarhumah. Yang kehilangan bukan hanya keluarga, tapi kami juga, karena anak itu berprestasi, punya talenta, dan aktif di madrasah ini. Dia aktif di pramuka, bahkan pramukanya Garuda yang mendapat penghargaan dari Pak Bupati. Bahkan di kelas sekarang menjadi koordinator MBG,” kata Wawan Setiawan, Rabu (29/10).
Wawan menuturkan, pada Selasa siang korban tampak beraktivitas normal di sekolah. Namun, sore harinya ia meminta izin pulang kepada gurunya karena sakit perut.
“Kemarin pun ikut upacara Sumpah Pemuda. Setelah upacara, datang ke kantor minta izin pulang karena sakit perut. Dikasih izin pulang, bahkan diantar oleh temannya. Terakhir, sekitar pukul 5 sore, beliau mengirim pesan ke wali kelas, kurang lebih isinya ‘Ibu, saya pulang jam 10-an karena sakit perut’. Wali kelas menjawab, ‘Semoga cepat sembuh’,” ujarnya.
Ia menegaskan, selama ini pihak sekolah tidak pernah menerima aduan maupun melihat tanda-tanda bahwa korban mengalami tekanan dari teman-temannya.
“Tidak ada keluhan apa pun, tidak ada aduan, dan tidak ada tanda-tanda bahwa ia mendapat tekanan dari teman-temannya,” imbuhnya.
Menurutnya, MTsN 3 Kabupaten Sukabumi merupakan sekolah ramah anak dan inklusif yang menolak segala bentuk kekerasan maupun perundungan.
“Bully di sini itu haram hukumnya, karena kami sekolah ramah anak. Artinya tidak boleh ada bully, tidak boleh ada kekerasan verbal maupun fisik. Kami juga sekolah inklusif, jadi anak-anak yang punya kekurangan fisik maupun psikis bisa sekolah di sini,” ungkapnya.
Atas peristiwa ini, pihak MTsN 3 Kabupaten Sukabumi telah menggelar rapat internal untuk membahas kejadian tersebut dan menyatakan siap bekerja sama dengan pihak kepolisian.
“Insyaallah kami akan kooperatif. Kami akan memberikan informasi yang terbuka, tidak ada yang ditutupi, tidak ada yang didramatisasi,” pungkasnya.
Siswi tersebut meninggalkan surat tulisan tangan berisi curahan hati. Dalam surat itu, korban menyampaikan permintaan maaf kepada kedua orang tuanya serta keluarganya.
Korban juga menuliskan bahwa ia merasa sakit hati terhadap teman-teman sekelasnya dan mengungkapkan keinginannya untuk pindah sekolah.
Kumparan telah mendatangi Polsek Cikembar untuk mengonfirmasi kejadian ini. Namun, kepada awak media, Kapolsek Cikembar Iptu Yadi Suryadi menyatakan penanganan kasus telah diambil alih oleh Unit PPA Polres Sukabumi.
“Silakan konfirmasi langsung ke Polres Sukabumi, terima kasih,” ujarnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Sukabumi, Iptu Hartono, menjelaskan, “Kami masih menunggu keluarga. Informasinya, mereka akan melapor ke Unit PPA, dan sudah diarahkan,” ujarnya singkat.

3 weeks ago
13






































