Sektor Informal di Ujung Pajak: Kenapa Mayoritas Usaha Ngumpet dari Pengawasan?

2 weeks ago 13
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Coba jalan pagi ke pasar tradisional atau lewat gang kecil di kota mana pun. Kamu akan menemukan pedagang gorengan, tukang tambal ban, warung kelontong, hingga penjual online yang mengandalkan transfer antar-bank. Mereka semua adalah wajah nyata sektor informal Indonesia yang dinamis, penuh inisiatif, tapi nyaris tak tersentuh sistem pajak negara.

Padahal, roda ekonomi mereka berputar setiap hari. Uang mengalir, transaksi terjadi, tapi negara tidak mendapat sepeser pun pajak dari sebagian besar aktivitas itu.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2024, sekitar 59% tenaga kerja Indonesia masih berada di sektor informal. Artinya, dari 100 pekerja, 59 di antaranya hidup dari usaha yang tidak memiliki catatan resmi. Dalam bahasa sederhana: lebih dari separuh ekonomi kita tidak terlihat oleh sistem pajak.

"Ngumpet” Bukan Karena Mau Menghindar

Banyak orang sering menyalahkan pelaku UMKM atau pekerja informal karena dianggap enggan bayar pajak. Tapi faktanya, mereka bukan tidak mau tapi mereka tidak tahu bagaimana caranya.

Bayangkan pedagang lontong di pinggir jalan yang omzetnya tidak sampai Rp300 ribu per hari. Ketika disuruh daftar NPWP atau lapor SPT, mereka bingung harus mulai dari mana. Mereka tidak punya pembukuan, tidak punya waktu, dan tidak merasa punya penghasilan besar.

Di sisi lain, ada ketakutan tersendiri “Kalau saya daftar pajak, nanti malah ditagih besar.” Padahal, bagi usaha kecil di bawah omzet tertentu, tarif pajaknya bisa hanya 0,5% dari omzet, bahkan ada yang tidak wajib membayar pajak sama sekali. Tapi karena sosialisasi dan literasi pajak masih minim, banyak yang memilih tetap di luar radar.

Sistem yang Sibuk, tapi Kurang Ramah

Masalah lainnya adalah sistem pajak kita yang terlalu “kantoran”. Prosesnya digital, tapi rumit. Istilah-istilahnya teknis. Untuk orang yang terbiasa transaksi tunai di pasar, pelaporan lewat aplikasi DJP Online bukan hal yang mudah.

Akibatnya, pelaku ekonomi formal yang sudah punya NPWP terus menjadi “sasaran” utama penerimaan negara. Sementara sektor informal yang jauh lebih besar justru dibiarkan berjalan sendiri tanpa jembatan untuk masuk ke sistem.

E-commerce: Peluang Sekaligus Tantangan Baru

Sekarang banyak UMKM mulai beralih ke platform digital seperti Shopee, Tokopedia, TikTok Shop, dan sejenisnya. Ini sebenarnya kabar baik, karena transaksi di platform itu bisa tercatat otomatis.

Pemerintah pun sedang merancang aturan agar marketplace membantu memotong dan menyetorkan pajak dari penjual. Tapi lagi-lagi, praktik di lapangan belum semulus teorinya. Banyak transaksi masih terjadi lewat chat pribadi, transfer langsung, atau COD. Jadi, digitalisasi belum otomatis membuat usaha menjadi formal.

Dan kalau aturannya terlalu kaku, bukan tidak mungkin penjual kecil justru kabur dari platform resmi dan kembali ke jalur “offline”.

Pendekatan yang Manusiawi, Bukan Represif

Kalau negara ingin memperluas basis pajak, kuncinya bukan menambah ancaman atau denda, tapi membangun *kepercayaan*.