Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengatakan masih ada satu korban ledakan SMAN 72 Kelapa Gading yang dirawat di ruang ICU RS Yarsi, Jakarta Pusat. Korban tersebut dijadwalkan menjalani operasi kedua pada Senin (10/11).
“Tadi ada satu ya (di ICU). Tadi ada, insyaallah besok operasi lagi yang kedua ya, insyaallah,” ujar Rano usai menjenguk korban di Rumah Sakit Yarsi, Jakarta Pusat, Minggu (9/11). Sebelumnya, ia juga menjenguk korban yang dirawat di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Direktur Medis RS Yarsi, dr. Muhammadi, menjelaskan bahwa pasien yang dirawat di ICU merupakan korban yang sejak awal masuk dalam kondisi gawat darurat.
“Jadi memang masih ada satu pasien kita sejak awal masuk dengan kondisi darurat. Sudah hari ketiga dirawat, dan direncanakan besok untuk operasi kedua,” kata Muhammadi.
Ia menuturkan, operasi pertama dilakukan segera setelah korban tiba di rumah sakit untuk menangani luka serius akibat ledakan.
“Jadi kemarin kita lakukan operasi pertama, yaitu operasi darurat pengangkatan limpa. Limpanya pecah saat ledakan pertama,” ujarnya.
Operasi kedua akan difokuskan pada penanganan luka bakar yang dialami korban.
“Dan ini yang kedua, kita akan membersihkan area luka bakar yang terkena pada korban,” lanjutnya.
Saat ini, total ada 14 korban yang masih menjalani perawatan di RS Yarsi. Sebelumnya terdapat 15 pasien, namun satu di antaranya telah dipulangkan setelah kondisinya membaik.
Sebelumnya, terjadi ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11). Insiden tersebut menyebabkan puluhan siswa mengalami luka bakar dan gangguan pendengaran.
Dalam olah TKP, petugas menemukan senjata mainan bertuliskan simbol dan nama yang diduga terkait paham Neo-Nazi dan terorisme. Polisi masih menyelidiki motif serta asal mula bahan peledak yang digunakan dalam peristiwa itu.

2 weeks ago
9






































