Plt Kepala Bidang Kebudayaan Provinsi Banten, Rudi Yatmawan, menanggapi kasus warga Baduy Dalam, Repan, yang ditolak rumah sakit karena tak punya KTP. Repan ke rumah sakit usai menjadi korban begal di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu (26/10).
Ia mendorong tiap tempat pelayanan kesehatan di Jakarta untuk tetap memberikan penanganan dan pengobatan bagi warga Baduy Dalam yang membutuhkan kendati tidak punya KTP.
"Kalau tidak punya KTP memang masyarakat Baduy Dalam itu tidak memiliki KTP karena aturan adat mereka yang sangat ketat. Dan belum mengikuti sistem administrasi kependudukan modern. Jadi harap maklum saja," kata Rudi ditemui di kantornya, Selasa (4/11) sore.
Rudi mengaku sangat prihatin atas peristiwa pembegalan terhadap Repan saat sedang berjualan madu di daerah Jakarta.
Untuk itu, ia pun akan berkoordinasi dengan Pemkab Lebak dan Kepala Desa Kanekes agar terus rutin memberikan imbauan kepada warga Baduy untuk tetap waspada dan hati-hati bila melakukan aktivitas di luar daerah Banten.
"Nanti saya akan berkoordinasi dengan Bidang Kebudayaan Pemkab Lebak. Walaupun kejadian ini baru pertama, kita juga harus antisipasi, nanti kita titipkan juga ke Jaro Pemerintahan agar pas di acara Seba kita sisipkan agar mereka selalu berhati-hati saat melakukan aktivitas di luar daerah," ungkapnya.

3 weeks ago
8






































