Dia menilai, potensi sumber daya manusia Indonesia sangat besar, terutama mereka yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Dari total populasi nasional yang kini mencapai 287 juta jiwa, sekitar 1 persen memiliki IQ di atas 120.
“Kalau tidak salah, dari statistik semua negara, populasi. 1 persen tiap populasi diperkirakan akan memiliki IQ kecerdasan 120 ke atas," ujar Prabowo dalam Pembukaan Sidang Kabinet, Senin (20/10).
Ia memperkirakan, jumlahnya bisa mencapai jutaan orang. Karena itu, Prabowo ingin pemerintah aktif menjaring anak-anak cerdas ini sejak dini. Tak hanya dari kalangan menengah ke atas, tetapi juga dari keluarga kurang mampu.
“Kita harus menjaring mereka ini. Dan jangan anggap bahwa mereka itu anak-anak orang menengah ke atas. Banyak anak orang bawah, orang miskin, ternyata punya kecerdasan yang tinggi," katanya.
Untuk mewujudkan hal itu, Prabowo memerintahkan sejumlah menteri dan lembaga ikut terlibat dalam program pencarian talenta unggul. Ia meminta agar kementerian pendidikan dasar, menengah, dan tinggi bekerja sama dengan kementerian sosial, serta aparat TNI dan Polri yang memiliki jaringan hingga ke pelosok desa.
Prabowo menegaskan, para anak muda berpotensi tinggi itu akan mendapatkan beasiswa penuh. Untuk mendukung pembiayaan, ia berencana menambah dana LPDP dengan sumber dari efisiensi anggaran negara dan hasil pengembalian uang korupsi.
“LPDP akan saya tambahkan. Uang-uang dari sisa efisiensi penghematan, uang-uang yang kita dapat dari koruptor-koruptor itu, sebagian besar kita investasi di LPDP,” ungkapnya.
Hari ini Kejaksaan Agung RI menyerahkan Rp 13 triliun dari kasus korupsi terkait minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) kepada negara yang dihadiri Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.
“Mungkin yang Rp 13 triliun yang disumbangkan atau diambil oleh Jaksa Agung, hari ini diserahkan Menteri Keuangan, mungkin sebagian bisa kita taruh di LPDP. Untuk masa depan,” tuturnya.
Hingga 31 Agustus 2025, LPDP mengelola dana abadi sebesar Rp 154 triliun. Mayoritas dana tersebut diinvestasikan dalam instrumen obligasi negara atau Surat Berharga Negara (SBN).
Jumlah dana abadi yang dikelola LPDP per 31 Agustus 2025 tersebut belum mengalami perubahan sejak tahun 2024, dan meningkat tipis dari realisasi pengelolaan pada tahun 2023 sebesar Rp 139,11 triliun.

1 month ago
34






































