Penandatanganan 8 nota kesepahaman Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, jadi salah satu berita populer kumparanBisnis sepanjang Kamis (23/10).
Berita lainnya yang ramai dibaca, soal Danantara bakal kirim tim terbang ke China untuk membahas utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Berikut ringkasannya.
Daftar Perjanjian Bisnis Indonesia-Brasil
Penandatanganan 8 nota kesepahaman yang dilakukan usai pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo dan Presiden Brasil Lula itu memiliki nilai mencapai USD 5 miliar atau setara Rp 83,18 triliun ( kurs Rp 16.629).
Prabowo menyatakan, Indonesia ingin selalu meningkatkan kerja sama dengan Brasil, baik dalam hal ekonomi maupun politik internasional. Terlebih kedua negara merupakan anggota dari BRICS maupun G20.
“Hari ini kita saling menyaksikan kerja sama ekonomi yang signifikan yang nilainya tadi ditandatangani lebih dari USD 5 miliar. Tadi yang kita tanda tangani itu,” kata Prabowo, dikutip Jumat (24/10).
Menurutnya, total investasi Indonesia mencapai USD 20 miliar per tahun. Jika dari perjanjian ini berhasil direalisasikan maka seperempat total investasi Indonesia bisa dipenuhi. “berarti yang dibicarakan hari ini hampir 25 persen dari total investasi langsung ke Indonesia,” kata Prabowo.
Berikut daftar 8 nota kesepahaman yang diteken:
Danantara Kirim Tim Nego Utang Whoosh ke China
COO Danantara, Dony Oskaria, mengatakan keberangkatan tim yang terbang ke China untuk membahas utang proyek Whoosh sudah dijadwalkan dan akan melibatkan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono.
“Kan berkaitan sama jangka waktu pinjaman, suku bunga, kemudian juga ada beberapa mata uang yang juga akan kita diskusikan,” ujar Dony kepada wartawan di Kantor Kementerian Keuangan, dikutip Jumat (24/10).
Nantinya, tim negosiasi ini terdiri dari perwakilan pemerintah dan Danantara. Dony yakin pembahasan tersebut akan menghasilkan kesepakatan terbaik bagi Indonesia. Mengenai kemungkinan penyelesaian utang memakai dana APBN, Dony tak menjawab secara pasti. Ia memastikan, pihaknya masih mencari opsi terbaik dan akan mengikuti arahan pemerintah.
Menanggapi kabar mengenai kesepakatan restrukturisasi utang Indonesia dan China selama 60 tahun, Dony menyarankan agar informasi tersebut dikonfirmasi langsung kepada Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan. Ia menegaskan bahwa proses negosiasi antara kedua pihak masih berlangsung.
Dony juga memastikan bahwa masyarakat tidak perlu cemas terkait keberlanjutan proyek kereta cepat Whoosh. Ia menilai proyek transportasi berkecepatan tinggi pertama di Asia Tenggara itu telah memberikan banyak manfaat bagi publik.
"Tetapi yang perlu dikomunikasikan kepada masyarakat nggak usah khawatir bahwa Whoosh ini kan memberikan manfaat banyak ya. Memberikan manfaat transportasi. Sehari itu sekarang kurang lebih 20-30 ribu penumpang yang kita layani dan itu akan terus kita tingkatkan kualitas pelayanannya," tutur Dony.

1 month ago
35






































