Bukan sekadar kompetisi olahraga, Pekan Olahraga Pariwisata Nasional (Poparnas) ke-4 tahun 2025 di Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Palembang hadir sebagai ruang pertemuan antara sportivitas dan kreativitas anak muda pariwisata Indonesia.
Ajang dua tahunan yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ini kembali mempercayakan Poltekpar Palembang sebagai tuan rumah. Ribuan peserta dari berbagai daerah datang bukan hanya untuk berlomba, tetapi juga untuk merayakan semangat “sport tourism and unity” — konsep yang memadukan olahraga, pendidikan, dan keindahan budaya.
Staf Ahli Bidang Transformasi Digital dan Inovasi Industri Kemenparekraf, Masruroh, menegaskan bahwa Poparnas tak berhenti di semangat kompetisi semata.
“Melalui Poparnas, sportivitas membangun karakter tangguh, berintegritas, dan saling menghargai. Ini nilai penting yang akan terbawa ketika mereka masuk dunia kerja di industri pariwisata,” ujarnya di sela pembukaan, Selasa (28/10/2025).
Menurutnya, industri pariwisata membutuhkan dua hal yang tampak berlawanan namun sejatinya saling melengkapi, ketangguhan dan keramahtamahan.
“Keduanya harus berjalan seimbang agar pariwisata tumbuh berkelanjutan,” kata dia.
Dari sinilah generasi muda pariwisata belajar arti kerja sama, kejujuran, serta keuletan — nilai-nilai yang kelak mereka bawa ke dunia kerja untuk menghadirkan industri pariwisata yang ramah, tangguh, dan berdaya saing global.
“Poparnas adalah ruang belajar terbesar — bukan hanya untuk jadi juara, tapi untuk menjadi insan pariwisata yang siap menghadapi masa depan,” tambah Masruroh.
Pemilihan Palembang sebagai tuan rumah bukan tanpa alasan. Kota ini dikenal sebagai pionir sport tourism di Indonesia — dari Asian Games 2018 hingga berbagai kejuaraan nasional. Kini, Poparnas hadir untuk memperluas makna sport tourism melalui dunia pendidikan pariwisata.
“Poparnas ini momentum memperkenalkan potensi Sumatera Selatan sebagai destinasi sport tourism yang lengkap — punya fasilitas, budaya, dan keramahan masyarakat,” kata Kepala Dinas Pariwisata Sumsel, Pandji Tjahjanto.
Ia menambahkan, ajang ini bukan hanya tentang siapa yang menang, tetapi tentang persaudaraan, kebanggaan, dan semangat menjaga kebudayaan Indonesia.
Poparnas 2025 diikuti oleh ratusan pelajar dan mahasiswa dari berbagai jenjang, mulai dari 34 siswa SMK Pariwisata, 317 pelajar SLTA, hingga 288 mahasiswa dari enam Politeknik Pariwisata Kemenparekraf — yaitu Bandung, Bali, Medan, Makassar, Lombok, dan Palembang.
Tak ketinggalan, 163 satuan kerja dan 50 tenant industri pariwisata ikut ambil bagian dalam pameran dan kolaborasi kreatif, menjadikan ajang ini bukan hanya kompetisi, tapi juga jembatan antara kampus dan dunia industri.
Rangkaian Poparnas 2025 menampilkan perpaduan menarik antara olahraga modern dan tradisional. Dari cabang Mobile Legends, Free Fire, Basket 3x3, Mini Soccer, Tenis Meja, Badminton, hingga Panahan, hingga permainan warisan seperti Gobak Sodor dan Bentengan.
Selain itu, side event kreatif menambah warna tersendiri: lomba Mixology, Live Cooking, Event Concept, Speech Contest, Making Bed, Festival Band, Drumband, hingga Wastra Budaya yang menonjolkan pesona kain tradisional Nusantara.

4 weeks ago
17






































