POND’S Age Miracle menutup perjalanan panjang kampanye Cheat Your Age dengan perhelatan “Miracle Runway” di Jakarta Fashion Week (JFW) 2026 pada Sabtu (1/11). Ajang ini menjadi puncak gerakan melawan ageism, yaitu diskriminasi berbasis usia yang kerap menempatkan perempuan dalam batasan dan stereotip.
Sembilan perempuan berusia 31–48 tahun tampil sebagai Miracle Models, membawakan karya dari tiga label ternama, yaitu Studio Jeje, Christie Basil, dan Jan Sober. Mereka bertransformasi melalui proses pembekalan dan pendampingan hingga akhirnya tampil percaya diri di runway, ditemani tiga Miracle Muse inspiratif: Dian Sastrowardoyo, Eva Celia, dan Agnes Jennifer.
Kampanye ini mendapat sambutan hangat dari Dian Sastrowardoyo, Brand Ambassador POND’S Age Miracle. “Saya percaya tidak ada usia yang terlalu tua untuk mencoba hal baru,” ungkapnya.
Studio Jeje – Tapak Dara: Wildflowers yang Tumbuh di Setiap Musim
Angelita Nurhadi, desainer di balik label Studio Jeje, menghadirkan koleksi Tapak Dara yang memancarkan keanggunan alami. Terinspirasi dari bunga liar yang tumbuh di sela-sela jalanan Jakarta, koleksi ini menggambarkan kekuatan perempuan yang terus bertumbuh, beradaptasi, dan mekar di setiap perubahan waktu.
“Koleksi ini menegaskan keyakinan bahwa kecantikan sejati tidak memudar, ia bertransformasi. Seperti wildflowers yang selalu memperbarui diri di setiap musim, perempuan membawa keanggunan abadi yang semakin dalam di setiap babak kehidupan,” ujar Angelita Nurhadi.
Hadir dalam 18 tampilan, dengan detail halus, siluet ringan, dan permainan warna pastel, Tapak Dara menjadi cerminan kelembutan yang tangguh. Di setiap potongannya, Studio Jeje ingin menunjukkan bahwa merawat diri dan menerima perubahan adalah bentuk lain dari kekuatan feminin.
Christie Basil – Glass Onion: Lapisan Diri yang Tak Pernah Menua
Christie Basil menafsirkan semangat “Cheat Your Age” lewat koleksi Glass Onion, yang terinspirasi dari proses mengupas lapisan demi lapisan untuk menemukan diri yang paling murni.
“Layaknya mengupas bawang, lapis demi lapis, proses membuka lapisan diri bukanlah proses yang nyaman. Saat kita berani menanggalkan topeng sosial, peran, dan ekspektasi yang melekat, sering kali ada air mata yang harus jatuh,” tutur Christie Basil.
Koleksi ini menghadirkan 14 gaun dengan detail kain berlapis dan permainan transparansi. Teksturnya terlihat ringan dengan palet warna maroon yang dipadukan warna krem, seolah memancarkan ketenangan. Glass Onion menjadi simbol perjalanan perempuan dalam menanggalkan ekspektasi sosial dan menemukan kecantikan yang datang dari kejujuran terhadap diri sendiri.

2 weeks ago
12






































