1 month ago
16
Sebuah video yang memperlihatkan sejumlah anak berseragam SD dan SMP menyeberangi sungai beraliran deras di Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten, viral di media sosial.
Camat Cimanggu, Encun Sunayah, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menjelaskan bahwa kejadian itu terjadi pada Rabu (22/10) di Sungai Surian yang menghubungkan Kampung Cegog dengan Kampung Air Jeruk di Desa Cegog.
Menurut Encun, banjir bandang di Sungai Surian datang secara tiba-tiba dan menghanyutkan jembatan penyeberangan sementara yang disiapkan warga. Sementara itu, jembatan utama masih dalam proses pembangunan.
“Sebetulnya ada jembatan di atasnya. Karena jembatan itu sedang dipermanenkan, tadinya jembatan gantung lalu dibuat permanen, dan sekarang masih proses. Sambil menunggu jembatan selesai, dibuatlah jembatan sementara, tapi waktu itu datang air bandang dan hanyut jembatan sementaranya,” kata Encun melalui sambungan telepon, Jumat (24/10).
“Pagi-paginya sih enggak seperti itu, itu pas anak-anak pulang sekolah, ya seperti itu,” imbuhnya.
Ia menuturkan, masyarakat setempat memang biasa menyeberangi Sungai Surian karena biasanya dangkal. Namun saat kejadian, intensitas hujan yang tinggi membuat air sungai meluap.
“Biasanya sungai itu dangkal dan bisa dilalui, mobil aja bisa lewat. Cuma waktu itu datang air bandang, jembatan sementara hanyut, dan jembatan utama masih proses dipermanenkan,” ujarnya.
Encun menambahkan, pihaknya telah melakukan langkah antisipasi dengan menempatkan kayu-kayu di atas jembatan yang sedang dibangun agar bisa dilalui pejalan kaki.
Pasalnya, masyarakat Kampung Cegog harus menyeberangi Sungai Surian untuk menuju fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, dan pasar.
“Jembatan permanen itu sekarang tinggal atasnya dicor untuk penyelesaian. Sekarang sudah dipasang papan sementara supaya bisa dilewati pejalan kaki, biar anak-anak enggak perlu lagi menyeberangi sungai. Karena masyarakat dari Cegog kalau ke sekolah atau ke pasar memang harus lewat situ,” ujarnya.
