Mantan Ketua KPK Antasari Azhar meninggal dunia pada Sabtu (8/11). Kabar ini dikonfirmasi oleh pengacaranya, Boyamin Saiman.
“Betul, barusan konfirmasi ke temen-temen jaksa yang lain, dipastikan Pak Antasari meninggal. Mohon doanya, mohon dimaafkan segala hal yang salahnya, dan kita doakan semua, mendapatkan pahala yang sebanyak-banyaknya di akhirat," kata Boyamin saat dihubungi kumparan, Sabtu (8/11).
Selama hidupnya, Antasari Azhar dikenal sebagai sosok jaksa senior dengan kiprah panjang hingga akhirnya mendapatkan jabatan sebagai ketua KPK. Namun, kiprahnya di KPK tak sepanjang kariernya di kejaksaan. Kasus pembunuhan menghentikan langkahnya untuk memberantas korupsi.
Lantas, bagaimana perjalanan hidup Antasari Azhar? Berikut kumparan rangkumkan:
Awal Karier: Dari Jaksa Muda hingga Pejabat Kejagung
Antasari Azhar lahir di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, pada 18 Maret 1953. Ia menempuh pendidikan di Universitas Sriwijaya dan lulus pada tahun 1981, sebelum meniti karier sebagai jaksa di Departemen Kehakiman atau Badan Pembinaan Hukum Nasional.
Antasari sempat bertugas di berbagai daerah, mulai dari Jakarta, Tanjung Pinang, Lampung, hingga Baturaja. Kariernya menanjak ketika dipercaya menjadi Kepala Seksi Penyidikan Tindak Pidana Khusus di Kejaksaan Agung.
Namanya mulai dikenal publik setelah menangani berbagai kasus korupsi besar di internal kejaksaan. Ketegasannya itu menjadi modal besar saat namanya masuk dalam jajaran calon pimpinan KPK pada 2007.
Gebrakan Saat Menjadi Ketua KPK
Pada 18 Desember 2007, Antasari resmi dilantik sebagai Ketua KPK menggantikan Taufiequrachman Ruki. Di bawah kepemimpinannya, KPK dinilai agresif dan berani menjerat nama-nama besar.
Beberapa kasus besar yang ditangani di masa Antasari antara lain:
1. Penangkapan jaksa Urip Tri Gunawan dan pengusaha Artalyta Suryani dalam kasus suap BLBI.
2. Penetapan anggota DPR Al Amin Nur Nasution dalam kasus izin alih fungsi hutan lindung di Sumatera Selatan.
3. Penanganan kasus aliran dana Bank Indonesia yang menjerat Aulia Pohan, besan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono.
Namun, rupanya keberaniannya menjegal besan presiden saat itu malah menjadi awal mula batu besar yang menyandungnya. Lantas, bagaimana kasus Aulia Pohan yang ditangani Antasari saat itu?

2 weeks ago
9






































