MANADO – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Manado, menggelar kegiatan Gebyar Hari Santri Nasional 2025 di kampus IAIN Manado, Minggu (26/10). Ratusan santri berkumpul di kegiatan yang diisi dengan agenda bakti sosial dan penyerahan bantuan untuk santri, imam, dan marbot.
Ketua PCNU Kota Manado, KH. Rikson Hasanati, mengatakan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremonial tahunan, tetapi bagian dari upaya meneguhkan peran santri di tengah masyarakat.
“Ada ungkapan yang bermakna dalam, maa ziltu thaliban, selamanya aku tetaplah santri. Artinya kerendahan hati, pengabdian yang terus-menerus, dan identitas yang tidak boleh hilang. Santri harus tetap menjadi teladan di masyarakat,” ujar Rikson.
Pada kesempatan itu, PCNU Kota Manado juga memberikan penghargaan kepada Wali Kota Manado, Andrei Angouw, atas dedikasinya menjaga kerukunan antar umat beragama di Kota Manado.
“Kami apresiasi Pak Andrei karena perannya besar dalam merawat toleransi di Manado,” kata Rikson yang juga pemimpin Pondok Pesantren Asy-Syafiq Nurul Hidayah.
Sementara itu, Ketua Pengurus Wilayah NU Sulawesi Utara (Sulut), KH. Ulyas Taha, memuji PCNU Kota Manado yang disebutnya sebagai salah satu cabang paling aktif di Sulut.
“Peringatan Hari Santri adalah pengingat akan resolusi jihad. Santri punya peran penting dalam sejarah bangsa, jangan biarkan ada yang menilai mereka negatif,” ujarnya.
Turut hadir Rois Syuriah PWNU Sulut KH. Sya’ban Mauludin, Rektor IAIN Manado Prof. Ahmad Rajafi, Kepala Kemenag Kota Manado Hj. Rogaya Udin, serta perwakilan Kapolresta Manado dan BPN Sulut.
Adapun bantuan yang diberikan untuk para penerima manfaat berupa kacamata minus, kacamata baca, paket sembako, hingga amplop khusus untuk para santri.

1 month ago
19






































