Penelitian Ungkap Samudra Selatan Bisa Lepaskan Panas dan Perparah Pemanasan Global

4 weeks ago 16
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN — Samudra Selatan yang selama lebih dari satu abad menyerap panas dan karbon dioksida dari aktivitas manusia, suatu saat dapat melepaskan kembali panas tersebut dan memicu gelombang pemanasan global kedua. Temuan ini diungkap para ilmuwan dari GEOMAR Helmholtz Centre for Ocean Research, Jerman, dalam studi terbaru yang dipublikasikan Senin (27/10/2025).

Peneliti memprediksi bahwa ketika manusia berhenti menggunakan bahan bakar fosil dan emisi gas rumah kaca turun drastis, Samudra Selatan akan melepaskan simpanan panas yang selama ini “terperangkap” di laut dalam. Pelepasan panas besar-besaran itu dapat menyebabkan peningkatan suhu global selama sedikitnya satu abad.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

“Kami menemukan setelah beberapa abad pendinginan global akibat emisi karbon dioksida negatif, terjadi pemanasan atmosfer global yang tidak berkaitan langsung dengan emisi karbon dioksida, melainkan disebabkan pelepasan panas dari samudra,” jelas tim yang dipimpin ahli biogeokimia Ivy Frenger, dikutip dari Science Alert.

“Tingkat pemanasan ini sebanding dengan laju rata-rata pemanasan akibat aktivitas manusia di masa lalu dan berlangsung lebih dari satu abad,” tambahnya.

Penelitian ini menggunakan model iklim yang menggabungkan data keseimbangan energi, kelembapan atmosfer, sirkulasi laut, es laut, serta proses biokimia di laut dan daratan. Model tersebut mensimulasikan skenario ketika emisi karbon dioksida terus meningkat hingga dua kali lipat dari kondisi saat ini dalam 70 tahun ke depan, kemudian menurun tajam hingga dunia memasuki fase emisi negatif selama beberapa abad.

Dalam periode pemanasan global, panas akan terus terakumulasi di laut dalam. Ketika proses alami seperti arus naik (upwelling) di Samudra Selatan melemah, laut menjadi penyimpan panas yang efektif.

Bahkan setelah kadar karbon dioksida menurun, laut masih menyerap panas karena suhu udara di permukaan bumi turun lebih lambat, sementara pencairan es laut meningkatkan penyerapan radiasi matahari.

Penelitian menunjukkan bahwa saat panas ini akhirnya dilepaskan, efek pemanasan tidak akan merata. Dampak terbesar akan dirasakan di belahan bumi selatan, termasuk negara-negara berkembang yang lebih rentan terhadap perubahan iklim.

Para peneliti mengakui model yang digunakan masih idealistik, namun simulasi serupa dengan model lain menghasilkan hasil yang hampir sama. Temuan ini menantang asumsi umum bahwa total emisi karbon dioksida selalu berbanding lurus dengan tingkat pemanasan global, asumsi yang menjadi dasar banyak kebijakan iklim dunia.

Implikasinya, efek positif dari penurunan emisi mungkin tidak segera terasa. Dunia berpotensi tetap mengalami kenaikan suhu selama berabad-abad setelah penggunaan bahan bakar fosil dihentikan.

Menurut penelitian tersebut, semakin lama transisi menuju energi bersih ditunda, semakin besar pula panas yang tersimpan di Samudra Selatan dan akan semakin kuat “pantulan balik” pemanasan yang dapat terjadi di masa depan.

Read Entire Article