Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Sugiono memastikan Presiden Prabowo Subianto akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Australia pada 12 November 2025 untuk menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Anthony Albanese.
“Kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Australia direncanakan akan berlangsung pada 12 November,” ujar Sugiono usai pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Kroasia Gordan Grlic-Radman di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Senin.
Manurut Sugiono, dalam kunjungan tersebut, Prabowo dan Albanese akan membahas penguatan kerja sama di berbagai bidang, terutama ekonomi dan hubungan antar-masyarakat.
Kedua pemimpin juga akan meninjau sejumlah kerja sama yang telah berjalan antara Indonesia dan Australia.
Meski demikian, Sugiono belum menjelaskan lebih lanjut mengenai bentuk kerja sama konkret yang akan dihasilkan dari pertemuan tersebut. “Yang dibicarakan kalau di tingkat kepala negara sifatnya umum ya, terkait kerja sama di bidang ekonomi,” katanya.
Menlu menuturkan bahwa kunjungan kenegaraan itu hanya berlangsung sehari, dan Presiden Prabowo dijadwalkan langsung kembali ke Indonesia usai agenda tersebut.
Setelah melakukan lawatan ke Australia, Prabowo dijadwalkan menerima kunjungan Raja Yordania Abdullah II di Jakarta.
Rencana kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Australia juga telah dikonfirmasi oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi. “Insya Allah,” kata Prasetyo soal rencana kunjungan itu di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Sebelumnya, PM Anthony Albanese telah mengunjungi Indonesia pada 14–16 Mei 2025 untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Prabowo. Kala itu, Albanese memilih Indonesia sebagai negara pertama yang dikunjunginya setelah kembali terpilih sebagai kepala pemerintahan Australia.
Sebelum melanjutkan agenda ke Australia, Presiden Prabowo terlebih dahulu menyelesaikan rangkaian kegiatan internasional antara lain menghadiri KTT APEC 2025 di Gyeongju, Korea Selatan, pada 30 Oktober–1 November, serta KTT ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 26–28 Oktober.
Baca juga: PM Albanese: Australia dukung Indonesia anggota penuh OECD, CPTPP
Baca juga: Menlu ungkap isi MoU yang diteken bersama Australia di Istana
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

2 weeks ago
12






































