Mengenal RSF, Paramiliter yang Lakukan Pembantaian di Sudan

3 weeks ago 9
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Tentara Sudan atau pasukan afiliasinya berpose untuk difoto sambil mengepalkan tangan di istana presiden yang rusak setelah merebut kembali kompleks tersebut dari paramiliter RSF di Khartoum pada 21 Maret 2025. Foto: AFP

Pembantaian terjadi di kota El-Fasher, Sudan Barat pekan ini. Setidaknya 2.000 orang di kota itu tewas dibantai Pasukan Dukungan Cepat (Rapid Support Forces/RSF).

Sebenarnya, siapa RSF? Siapa yang membentuk mereka? Atas perintah siapa mereka bergerak?

Berikut kumparan sajikan rangkuman singkat soal RSF.

Dilansir dari berbagai Al-Jazeera, RSF dibentuk di bawah komando Muhammad Hamdan Dagalo Musa atau akrab disapa Hemediti. Ia adalah Perwira Tinggi Angkatan Bersenjata Sudan, lalu membentuk RSF dan pada 2015, kelompok paramiliter ini mendapat status sebagai tentara reguler.

RSF di bawah Hemediti, beranggotakan 30.000 personel dan menjadi kekuatan besar ke-3 menyaingi Angkatan Bersenjata dan Badan Intelijen.

Jumlahnya kian membesar saat Sudan bergabung dengan koalisi Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) dalam intervensi militer di Perang Sipil Yaman pada 2015. Kelompok ini mendapat pendanaan dan bantuan senjata dari Saudi dan UEA.

Anggota paramiliter Rapid Support Forces (RSF) berjalan di tengah-tengah mayat orang tak bersenjata dan kendaraan yang terbakar, selama serangan, di dekat al-Fashir, Sudan pada 27 Oktober 2025. Foto: Reuters

Kelompok ini juga diduga terlibat dalam kudeta Sudan pada 2019. Pasukan RSF diperintah Hemediti untuk menahan Presiden al-Bashir. Meski, secara garis besar kudeta itu dipimpin oleh Jenderal Ahmed Awad Ibn Auf.

Tapi, berjalannya waktu Hemediti ditunjuk sebagai Deputi Dewan Transisi Militer pada 13 April oleh Amed Awad Ibn Auf. Sejak saat itu, dengan sokongan RSF, Hemediti lebih tampil di panggung diplomasi dengan pidato-pidatonya, hingga menjalin relasi dengan kekuatan regional.

Pada 15 April 2023, perang sipil Sudan kembali pecah. Kali ini Angkatan Bersenjata Sudan berperang melawan RSF.

Kedua belah pihak saling berebut kontrol Ibu Kota Khartoum hingga Darfur.

Lembaga Non Profit Internasional Global Witness menyelidiki turut menyelidiki RSF. Dari situs mereka, Global Witness menyebut RSF terlibat dalam pembantaian di Khartoum pada 3 Juni 2019 yang menewaskan 100 orang demonstran.

Warga Sudan yang terusir berkumpul dan duduk di tenda-tenda darurat setelah melarikan diri dari kota Al-Fashir di Darfur, di Tawila, Sudan, 29 Oktober 2025. Foto: REUTERS/Mohamed Jamal

Penyebab Krisis Ekstrem di Sudan

Pada 7 Januari 2025, Menlu Amerika Serikat (AS) kala itu Antony Blinken menyebut konflik antara RSF dan Angkatan Bersenjata Sudan bertanggung jawab atas krisis ekstrem yang ada di Sudan.

Dikutip dari situs resmi mereka, konflik itu menyebabkan 638.000 warga Sudan mengalami krisis kelaparan terburuk sepanjang sejarah, 30 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan, dan belasan ribu jiwa melayang.

"Pada Desember 2023, saya menyimpulkan bahwa Angkatan Bersenjata Sudan dan RSF telah melakukan kejahatan perang. Selain itu, RSF juga telah melakukan kejahatan atas kemanusiaan berupa pembersihan etnis," kata Blinken.

Selama konflik itu, RSF juga menyebabkan banyak korban tewas. Contohnya, ada 400 orang tewas saat RSF menyerang Darfur pada 15 April 2025.

Read Entire Article