Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyampaikan pemerintah menyiapkan program besar untuk peningkatan kualifikasi dan kesejahteraan guru melalui beasiswa dan Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Tahun depan, sebanyak 150.000 guru akan menerima beasiswa pendidikan, dan lebih dari 808.000 guru akan mengikuti program PPG.
Hal itu disampaikannya saat Taklimat Media terkait capaian 1 tahun pemerintahan di Kantor Kemendikdasmen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (22/10).
“Terobosan yang merupakan inovasi dalam kaitannya dengan peningkatan kualifikasi dan kesejahteraan guru. Untuk pertama kali, kementerian dan sebelumnya saya kira belum pernah terjadi, memberikan beasiswa untuk 12.500 guru yang belum D4 atau S1,” ujar Mu’ti.
“Masing-masing Rp 3 juta per semester dan informasi yang saya terima, semua sekarang sudah mulai kuliah dengan sistem RPL, Rekognisi Pembelajaran Lampau,” lanjutnya.
Ia menjelaskan, program beasiswa tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualifikasi akademik guru yang belum memiliki gelar Strata 1 (S1) atau Diploma 4 (D4).
“Sehingga harapan kami dalam 1 tahun program ini selesai, dan mudah-mudahan bisa diwisuda pada tahun yang akan datang. Tahun depan kita sudah mengalokasikan untuk 150.000 beasiswa bagi guru yang belum D4 atau S1 dan itu sudah masuk dalam anggaran tahun 2026,” katanya.
Selain beasiswa, pemerintah juga menargetkan peningkatan kapasitas guru melalui program PPG. Tahun ini, sebanyak 600.000 guru telah mengikuti program tersebut, sementara pada tahun depan jumlahnya akan meningkat signifikan.
“Kemudian juga untuk PPG, tahun ini dengan target 600.000 semuanya sudah terpenuhi, sudah mulai pelaksanaan, dan tahun depan untuk 808.000 sekian guru mengikuti PPG,” jelasnya.
Mu’ti menambahkan, pelatihan guru juga terus diperluas mencakup berbagai bidang seperti pembelajaran mendalam, pengajaran coding dan kecerdasan buatan (AI), hingga pelatihan bimbingan konseling (BK).
“Dan yang banyak sekali dilakukan pelatihan itu adalah pelatihan pembelajaran mendalam, yang angka-angkanya tadi sudah bisa kita ikuti. Kemudian pelatihan pembelajaran coding dan AI sebagai mata pelajaran pilihan,” tutur Mu’ti.
“Kemudian pelatihan BK untuk guru-guru non-BK dan upgrading guru-guru BK dalam rangka memperkuat pendidikan karakter, serta pelatihan-pelatihan guru sesuai dengan bidang keahlian atau bidang studi masing-masing,” pungkasnya.

1 month ago
17






































