Kuala Lumpur (ANTARA) - Malaysia, melalui Menteri Luar Negeri Mohamad Hasan mendesak agar kekerasan yang terjadi di Sudan segera dihentikan, dan gencatan senjata segera diberlakukan.
"Malaysia, bersama seluruh dunia, menyaksikan kengerian bagaimana Pasukan Dukungan Cepat (RSF) terus melakukan pembantaian dan menciptakan salah satu krisis pengungsian dan kelaparan terbesar di dunia di Sudan," kata Menlu Malaysia.
Menurut Hasan, skala kebrutalan yang terjadi sangat tercela, layaknya yang terlihat dari citra satelit yang menunjukkan darah menutupi kota El Fasher, yang dinilainya sebagai noda darah bagi seluruh umat manusia.
"Hal ini benar-benar tidak dapat diterima oleh nurani," tegasnya.
Dia menyatakan tindakan kekerasan ekstrem yang tidak masuk akal tersebut harus segera dihentikan.
"Malaysia bergabung dengan anggota lain dari komunitas internasional dalam menuntut gencatan senjata segera, serta agar RSF membuka koridor kemanusiaan sehingga bantuan dan pasokan dapat disalurkan kepada rakyat di El Fasher dan seluruh wilayah terdampak di Darfur," jelasnya.
Dia menyerukan dunia tidak boleh membiarkan kebangkitan kembali genosida di Darfur.
"Kita tidak boleh membiarkan babak tergelap sejarah terulang kembali," kata dia.
Baca juga: Puluhan ribu warga Sudan mengungsi akibat serangan RSF
Baca juga: Utusan Sudan: Dewan Keamanan PBB harus selidiki 'genosida' di Darfur
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

3 weeks ago
13






































