Kuala Lumpur (ANTARA) - Malaysia selaku Ketua ASEAN tahun ini menyambut baik ketertarikan Selandia Baru untuk bergabung atau berkontribusi dalam Dewan Halal ASEAN.
Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi, mewakili otoritas Malaysia, dalam acara Diplomasi Halal yang diselenggarakan oleh Selandia Baru, mengatakan bahwa industri halal tidak terbatas pada batasan agama, tetapi mencerminkan nilai-nilai universal seperti kepercayaan, transparansi, dan akuntabilitas yang menghubungkan komunitas dari berbagai ras dan agama.
“Saya senang mengetahui kesediaan Selandia Baru untuk bergabung dengan Dewan Halal ASEAN, sebuah platform yang akan menyelaraskan standar dan memperkuat daya saing di tingkat global,” kata Ahmad Zahid seperti dikutip dari Kantor Berita BERNAMA, Selasa.
Dia menyampaikan halal bukan hanya untuk umat Islam, halal melambangkan standar tertinggi dalam hal kualitas, keamanan, dan integritas di berbagai sektor seperti makanan dan minuman, perbankan, asuransi, kosmetik, dan farmasi.
Dalam acara yang dihadiri Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon itu, Ahmad Zahid mengatakan kawasan ASEAN, yang berpenduduk hampir 700 juta jiwa, merupakan pasar halal yang besar, dan Malaysia bertujuan untuk menjadi gerbang halal bagi ASEAN dengan Selandia Baru sebagai mitra strategis yang terpercaya.
Ahmad Zahid juga mendorong Selandia Baru untuk mempertimbangkan Malaysia sebagai mitra strategis – tidak hanya dalam pengembangan industri halal tetapi juga dalam kerja sama yang lebih luas untuk mengatasi tantangan regional dan global.
Untuk diketahui,Indonesia dan Malaysia setuju untuk memimpin pembentukan Dewan Halal ASEAN. Kedua negara berniat menjadikan ASEAN sebagai hub halal global.
Indonesia dengan total jumlah penduduk sekitar 286 juta jiwa – mayoritas di antaranya merupakan Muslim – dapat menjadi pasar besar bagi industri halal dunia.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

4 weeks ago
20






































